Mohon tunggu...
Andhika Zulkarnaen
Andhika Zulkarnaen Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder of Cultura Magazine

A creativepreneur with more than 15 years of professional experience in communication, branding, and new media.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Fenomena Bubble Burst Melanda Startup

27 Mei 2022   14:51 Diperbarui: 1 Juni 2022   14:39 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Startup mendapatkan uang untuk beroperasi sampai gencar berpromosi dengan mendapatkan beberapa seri pendanaan.

Ilustrasi bubble burst (Sumber: thecookinggris.com)
Ilustrasi bubble burst (Sumber: thecookinggris.com)

Khusus untuk startup di bidang teknologi yang dilihat adalah intangible atau future value. Sebuah startup bisa mendapatkan valuasi besar dengan semakin banyaknya aplikasi mereka diunduh, punya banyak active users dan sebagainya. Salah satu cara yang dilakukan adalah traction dan product market fit (dan banyak cara lainnya). 

Untuk bisa penetrasi pasar startup harus punya banyak karyawan untuk mengembangkan produknya dan banyak melakukan promosi/iklan, otomatis harus banyak uang yang dikeluarkan. Pada tahap ini biasanya startup belum mendapatkan keuntungan alias masih rugi.

Dilansir dari Kumparan oleh para pengamat, peta persaingan startup adalah winner takes all. Di e-commerce 3 top players, jadi jangan berharap yang kecil bisa bersaing. Begitu juga di edutech, banyak yang tidak bisa bersaing akhirnya tersisih dari pasar. Faktor promo dan bakar uang juga efektif mengurangi jumlah persaingan secara signifikan.

Nah, bagaimana kalau terjadi kasus seperti pengalaman saya tadi? 

Saat startup sudah banyak sekali bakar uang tapi konsumennya berkurang, saat investor sudah tidak bisa memberikan pendanaan tapi perusahaan sudah mulai kehabisan uang, saat ingin mendapatkan profit tapi pasar semakin ramai dan konsumen kabur satu per satu.

"If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle." - Sun Tzu

Dalam kondisi seperti ini, startup harus mengubah strategi dan keluar dari cara "bakar uang" untuk meraih pasar. 

Dunia usaha selalu penuh risiko dan ketidakpastian, apalagi kita baru saja mengalami pandemi yang membuat kondisi semakin tak menentu. Banyak startup yang dipaksa berkembang sebelum waktunya. 

Seburuk-buruknya strategi adalah "perang harga", strategi ini juga sebaiknya dikurangi. Harusnya masih banyak cara elegan untuk memikat hati konsumen dan mendapatkan kesetiaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun