Berikutnya adalah Nagios Core. Nagios ini berbasis software yang perlu diinstal terlebih dahulu. Produk ini telah menyediakan monitoring untuk jaringan, sistem, dan server juga. Alat ini juga dapat melakukan pemindaian secara terjadwal.
Mengutip dari Nagios.org, tool ini juga memiliki fitur untuk melakukan monitoring jaringan seperti POP3, SMTP, NNTP, HTTP, PING, dan lain sebagainya. Pengguna host resource seperti load, processor, penggunaan memori, file log dan juga hardisk dapat dipantau kinerjanya menggunakan Nagios. Namun, untuk User Interface software ini terbilang masih jadul dan terkesan masih mempertahankan konsep lama.
3. Cacti
Cacti menyediakan pemantauan operasional yang dapat digunakan di seluruh dunia. Produk ini juga merupakan solusi network graphing yang dirancang untuk memanfaatkan kekuatan penyimpanan data dan fungsionalitas grafik RRDTool, mengutip dari cacti.net.

Cacti juga kompatibel dengan polling SNMP yang mencakup beberapa perangkat jaringan. Selain itu, pengguna dapat mengumpulkan data dari hampir semua elemen infrastruktur, termasuk pemuatan server, router, sistem switching, firewall, dan masih banyak lagi, dengan dashboard pada format grafis yang beragam.
Demikianlah rekomendasi mengenai network monitoring tools yang sering direkomendasikan di internet. Dari ketiga aplikasi yang telah disebutkan di atas, mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, buat Anda yang butuh fitur kustomisasi dan tampilan berbasis grafis sehingga memudahkan pembacaan data, Netmonk dapat menjadi solusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI