Ia mulai berfkir “betapa beruntungnya aku, hidup berkecukupan dan bisa menempuh pendidikan dengan enak. Fisik yang sempurna juga ku miliki tapi kenapa aku menyia-nyiakan kenikmatan ini.” Setelah dibeli pelajaran oleh ibunya, akhirnya Daren berangkat sekolah. Meskipun telat namun ia tetap semangat mengikuti pelajaran di sekolahnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!