Mohon tunggu...
Andhika Aryatama
Andhika Aryatama Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya hanya murid yang menyusuri jalan kebijaksanaan dari A sampai A.

Selanjutnya

Tutup

Money

Revitalisasi Keamanan Pangan dalam Budidaya Udang

9 Juli 2012   15:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:08 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy


Keamanan pangan dalam budidaya udang dilaksanakan dengan pendekatan konseling seputar kesehatan udang. Udang aman dikonsumsi jika; (1) Tidak mengandung bahan berbahaya seperti: antibiotik, bakteri (Salmonela, Vibrio parahaemolyticus, E.coli, dan lain-lain), bahan asing yang tidak diinginkan (lumpur, patahan kayu, logam, rambut, dan lainnya); (2) Tidak menyebabkan sakit atau penyakit ketika dikonsumsi. Adapun bahaya mengkonsumsi udang dibagi atas 3 jenis:

1. Bahaya Biologis.

Adanya berbagai macam bakteri patogen (Salmonela, Vibrio parahaemolyticus, E.coli, dan lain-lain) membuat udang-udang yang mengandung bakteri berbahaya bila dikonsumsi dan dapat menimbulkan penyakit seperti:


  • Keram perut.
  • Diare (Kotoran berair dan mengandung darah).
  • Demam.
  • Muntah.
  • Sakit kepala.
  • Lemah.
  • Diare pada bayi.
  • Disentri.
  • Dehidrasi.


2. Bahaya Kimia.

Bahan pembersih (Diterjen), pestisida, nitrat, dan senyawa N-Nitroso, residu antibiotik, zat adiktif kimia, dan lain-lainnya. Pestisida (DDT, Chlorobenzilate, Chlorprophame, dan sebagainya) dapat menimbulkan penyakit kanker, mutasi gen, kelainan alat reproduksi, kerusakan ginjal, dan cacat lahir. Sedangkan residu antibiotik (Nitraphurane, Chloramphenicol) dapat menyebabkan penyakit anemia aplastis, di mana sumsum tulang belakang tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga dapat menghambat pembentukan sel darah merah, sifatnya mutagenik dan dapat merusak janin ibu hamil.

3. Bahaya Fisik.

Terdiri dari bahan padat asing yang tidak diinginkan ada dalam udang yang dipanen, seperti lumpur, patahan kayu, logam, plastik, dan bahkan rambut yang mungkin tidak sengaja tertelan udang ketika pekerja sedang melakukan pembibitan Plankton (planktonisasi).

Namun demikian, kita dapat menyusun langkah-langkah agar udang hasil budidaya aman untuk dikonsumsi, yaitu melaksanakan prinsip-prinsip berbudidaya yang baik. Di antaranya adalah melaksanakan budidaya sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), artinya setiap tahapan proses budidaya harus dilakukan dengan baik. Kemudian, melaksanakan sipon secara rutin pada setiap cluster agar kebersihan dasar tambak tetap terjaga. Dan tidak lupa untuk menyesuaikan penggunaan bahan-bahan kimia selama budidaya sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dalam SOP.

Dengan dilaksanakan langkah-langkah di atas, maka hasil yang didapatkan akan memuaskan dan aman untuk dikonsumsi. Namun, patut diketahui untuk pelaksanaan panen di tambak, sarana dan prasarana panen juga harus dalam kondisi yang baik dan bersih, tidak boleh ada sisa udang satupun dalam tambak. Lalu proses pencucian udang pada saat panen harus dilakukan sesuai standar prosedur yang ada guna meminimalisir kontaminasi bakteri-bakteri yang merugikan. Udang hasil panen pun harus dibersihkan dari semua material maupun sampah tambak yang mungkin terikut. (dik)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun