Mohon tunggu...
Andhika Rahman
Andhika Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dapatkah Anak Muda Menjalani Green Lifestyle? Mengapa?

14 Desember 2024   22:49 Diperbarui: 14 Desember 2024   22:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak muda sekarang ada di garis depan untuk menghadapi masalah lingkungan global. Isu seperti perubahan iklim, polusi, dan kerusakan alam makin lama makin mendesak buat diperhatiin. Tapi, nyari solusi tuh bukan cuma urusan pemerintah atau perusahaan gede aja, lho. Anak muda juga punya peran penting. Jadi, bisa nggak sih mereka jalani gaya hidup ramah lingkungan? Jawabannya jelas, bisa banget! Malah mereka adalah kunci utama buat perubahan ke arah masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Pertama, anak muda sekarang udah pada sadar banget soal isu-isu lingkungan. Informasi tentang dampak buruk dari gaya hidup boros, kerusakan ekosistem, sampai polusi gampang banget diakses lewat internet atau media sosial. Generasi ini tumbuh di tengah banyak peringatan soal krisis iklim, kayak cuaca ekstrem, polusi udara, atau deforestasi. Banyak dari mereka yang udah ngerti pentingnya jaga lingkungan buat generasi mendatang. Nggak cuma jadi konsumen, mereka juga lebih pilih-pilih barang. Misalnya, pindah ke produk yang ramah lingkungan, ngurangin pemakaian plastik sekali pakai, atau dukung bisnis yang punya prinsip keberlanjutan.

Kedua, anak muda itu lebih cepat nangkep teknologi dan inovasi baru. Di era yang serba maju, banyak banget solusi yang bisa bantu mereka jalani gaya hidup hijau. Ada aplikasi buat berbagi kendaraan, layanan antar makanan yang pake bahan ramah lingkungan, sampai energi terbarukan yang makin murah. Aplikasi-aplikasi buat daur ulang, berbagi transportasi, atau beli produk ramah lingkungan juga makin populer. Selain itu, mereka kreatif banget, lho! Banyak yang suka bikin barang-barang keren dari bahan bekas alias upcycling, dan ini jadi tren di kalangan komunitas muda.

Gaya hidup hijau juga udah jadi bagian dari identitas anak muda. Banyak yang bangga karena gaya hidup ini dianggap nunjukin kesadaran dan kepedulian mereka sama masa depan. Generasi ini nggak segan buat nyebarin kebiasaan hijau di media sosial, yang akhirnya bikin banyak orang ikut-ikutan. Ketika makin banyak anak muda nyari produk berkelanjutan, produsen juga pasti sadar dan mulai nyediain pilihan yang ramah lingkungan. Contohnya, sekarang banyak merek pakaian yang pake bahan organik atau daur ulang, gara-gara permintaan dari anak muda yang peduli dampak industri tekstil ke lingkungan.

Tapi, ada tantangannya juga nih. Misalnya, soal biaya. Produk ramah lingkungan sering kali lebih mahal karena proses produksinya yang lebih sulit. Selain itu, fasilitas pendukung kayak bank sampah atau tempat daur ulang di beberapa daerah juga masih kurang. Tapi, tenang aja! Seiring waktu, kalau permintaan makin banyak, harga produk-produk ramah lingkungan pasti jadi lebih murah. Ada juga alternatif hemat, kayak bawa botol minum sendiri, pake tas belanja yang bisa dipake ulang, atau pilih barang bekas yang masih oke.

Intinya, anak muda punya peluang gede banget buat jalani green lifestyle. Dengan pengetahuan, kreativitas, dan teknologi, mereka bisa banget jadi agen perubahan buat gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Kalau mereka mulai dari sekarang, masa depan bumi bakal jadi lebih cerah dan terjaga. Rumah kita, bumi ini, tergantung sama pilihan-pilihan kecil yang kita ambil hari ini. Yuk, bareng-bareng bergerak demi masa depan yang lebih hijau dan bertanggung jawab!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun