Mohon tunggu...
Andhika Permanaa
Andhika Permanaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Agama Dalam Menjamin Kebahagiaan

19 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 19 Desember 2024   15:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


        Siapa di sini yang tidak ingin mendapatkan kebahagiaan? Kita sebagai manusia tentu ingin mendapatkan kebahagiaan, tapi apa sih arti dari kebahagiaan itu? Bagi sebagian orang kebahagiaan hanya berasal dari materi atau pencapaian duniawi. Dalam artikel ini, saya ingin membahas bagaimana agama khususnya agama islam memberikan panduan untuk mencapai sebuah kebahagiaan yang hakiki.

Makna Kebahagiaan Menurut Pandangan Islam
         Berbicara tentang arti kebahagiaan sejati atau kebahagiaan hakiki, islam mempunyai pandangan mengenai pengertian atau arti dari kebahagiaan sejati berdasarkan dalil dari firman Allah swt. Dalam kitabullah Al-Qur'an dan juga dalil Hadits Nabi Muhammad saw. Kebahagiaan sejati seseorang tidak bisa diukur dengan banyaknya harta atau kekayaan, status atau pangkat sosial dalam kemasyarakatan dan atau semua kemewahan yang dimiliki oleh seseorang. Kebahagiaan yang sesungguhnya atau sejati terletak pada ketenangan hati seseorang. Sudah banyak orang yang kaya raya dengan harta kekayaan mereka, namun kekayaan yang mereka miliki tidak bisa menjadikan hati mereka menjadi tenang, akan tetapi sebaliknya justru harta kekayaan yang mereka kumpulkan membuat mereka lalai, lupa dan sibuk untuk senantiasa mengejar kekurangan.

          Hal ini karena beberapa harta benda dan kekayaan yang mereka miliki masih saja mereka anggap kurang. Beberapa ahli juga ada yang berpendapat tentang makna dari kebahagiaan ini contohnya dari pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Beliau berpendapat bahwa kebahagiaan itu adalah perasaan senang dan tenteram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Sebab, hati yang sehat dan berfungsi dengan baik bisa berhubungan dengan Tuhan sebagai pemilik kebahagiaan. Ada juga dari pendapat Al-Alusi, menurut Al-Alusi bahagia adalah perasaan senang dan gembira karena bisa mencapai keinginan atau cita-cita yang dituju dan diimpikan.

Kesimpulan
         Menurut islam kebahagiaan sejati bukanlah tentang harta, kekayaan, atau status sosial, melainkan ketenangan hati. Kita sebagai manusia yang ingin mendapatkan kebahagiaan tidak harus terpatok pada materi atau pencapaian sosial saja, tetapi kita juga harus menjaga keimanan, ketaatan dan hubungan yang baik dengan Allah SWT. Agar hati kita selalu tenang dan mendapatkan kebahagiaan sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun