Mohon tunggu...
Muhammad AndhikaIsad
Muhammad AndhikaIsad Mohon Tunggu... Mahasiswa - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membuat Inovasi Baru di Masa Pandemi oleh KKN-P 26 Anggaswangi

18 Maret 2021   20:43 Diperbarui: 18 Maret 2021   21:34 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada generasi milenial ini tidak banyak remaja yang mengkonsumsi minuman tradisional seperti jamu. Kebanyakan minuman jamu tradisional ini hanya dikonsumsi oleh orang tua atau lanjut usia. Seiring berjalannya waktu para penjual jamu tradisional semakin sedikit, dikarenakan sudah banyak jamu yang dijual secara instan yang dapat mempermudah masyarakat untuk membuat jamu sendiri. Penjual jamu tradisional tetap ada namun tidak semua daerah menjual jamu tradisional secara berkeliling.

Minoritas ibu-ibu di Desa Anggaswangi memiliki profesi sebagai penjual jamu tradisional. Mereka membuat jamu dengan cara merebus semua rempah-rempah kurang lebih selama 3 jam, dan mereka masih berjualan keliling dengan menggunakan sepeda. Walaupun proses pembuatan jamu tradisional cukup lama namun harganya masih terjangkau, harga jamu berkisar Rp. 2.000-Rp. 12.000. Meskipun harga jamu masih terjangkau tidak semua jamu terjual habis.

Mahasiswa KKN-P kelompok 26 UMSIDA berinisiatif untuk mengolah sisa dari jamu tersebut sebagai pie susu jamu, dan dari olahan ini semua kalangan masyarakat yang tidak menyukai jamu tetap dapat menikmati rasa jamu dengan olahan yang berbeda. Jamu tradisional ini diolah menjadi sebuah kudapan baru yang unik dan memiliki cita rasa khas berupa pie susu jamu. Olahan pie jamu ini tidak jauh berbeda dengan olahan pie susu pada umumnya, karna pie susu ini tidak merubah cita rasa yang sudah ada hanya saja ditambahkan dengan rasa jamu.

Produk pengolahan pie jamu diperkenalkan kepada masyarakat Desa Anggaswangi melalui workshop yang diadakan oleh Mahasiswa KKN-P 26 UMSIDA yang dihadiri oleh ibu-ibu Kader Posyandu yang dilaksanakan di Balai Desa Anggaswangi, Sidoarjo, pada Rabu (17/03). Pada acara ini mahasiswa KKN-P menyampaikan “cara lain menikmati jamu selain hanya diminum biasa bisa diolah menjadi kudapan dengan rasa unik yaitu pie susu jamu, pie ini selain mudah dibuat juga menyehatkan”.

Pada pertemuan workshop Mahasiswa KKN-P memberikan resep serta mempraktikan cara pembuatan pie susu jamu tersebut. Untuk pembuatan pie susu jamu sangatlah gampang. Cara pembuatan pie susu jamu sebagai berikut : Campurkan semua bahan kulit (terigu, mentega, dan skm) dan uleni hingga tercampur rata dan kalis, Lalu buat adonan fla (jamu, tepung maizena, skm, dan telur) dengan memasukkan bahan fla satu persatu, dan aduk hingga semua tercampur rata, Setelah itu  tata adonan kulit pada cetakan pie. Jangan terlalu tipis karena adonan mudah retak, dan jangan terlalu tebal agar rasa dari fla bisa menjadi dominan, Kemudian beri adonan fla di atas adonan kulit yang sudah ditata, Setelah itu masak menggunakan api kecil, tunggu hingga adonan matang sekitar 10 – 15 menit. Jangan ditinggal karena pie cepat matang. Jika adonan sudah matang dan terasa renyah, angkat lalu sajikan.

Workshop ini disambut baik oleh ibu-ibu Kader Posyandu, dan mereka sangat menikmati acara yang diberikan. Salah satu ibu-ibu kader yang bernama Ibu Amin mengatakan “ Pie susu jamu ini memberikan inovasi yang baik, dan juga pie susu ini bisa dijadikan cemilan sehat untuk anak-anak”. Mahasiswa KKN-P 26 UMSIDA mengarapkan workshop ini dapat bermanfaat dan dapat dikembangkan oleh masyarakat Anggaswangi ataupun dapat dikembangkan menjadi pencaharian warga Desa Anggaswangi, karena pie susu jamu ini merupakan kudapan yang unik dan masyarakat yang tidak menyukai jamu tetap dapat menikmati rasa jamu dengan olahan yang berbeda. Selain dengan mengadakan workshop Mahasiswa KKN-P juga memperkenalkan produk pie susu jamu dengan cara menjual secara online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun