[caption id="attachment_289157" align="aligncenter" width="300" caption="Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kiri) dan Walikota Bandung Ridwan Kamil (tengah) (kabarcerah.com)"][/caption] Mungkin tulisan di atas agak membuat "kuping panas" bagi para pendukung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Wabil chusus, para simpatisan dan pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung beliau dan Wagub Dedy Mizwar. Tapi percayalah, sebagai seorang Muslim yang ingin nama partai Islam dan wakil dari partai Islam meiliki nama harum di negeri ini, saya tulus membuat tulisan ini karena gerah bin gondok dengan kelakuan para la'natullah genk motor di seluruh Indonesia yang sering berbuat kriminal. Terutama yang paling terkenal genk motor di kota mojang, Bandung, yang seringkali menjadi destinasi weekend saya bersama keluarga. Sehingga walaupun urang ti Jakarta, tapi saya tergerak untuk menyuarakan pemberantasan habis genk motor sekelas Brigez, dan genk-genk yang atheis tersebut. Mereka tak sholat, tak pernah ke masjid, menghalalkan narkoba, pembunuhan dan pemerkosaan, KTP nya sebagian besar bertuliskan Islam...... Lah pada kemana nih teman-teman ku aktivis PKS yang sering sibuk mengkritik Gubernur DKI Jokowi, yang sering sibuk menyuarakan adanya konspirasi pembusukan partai Islam ? Ini juga musuh Islam lho. [caption id="attachment_289159" align="aligncenter" width="300" caption="Geng Motor Brigez (brigezindonesia.com)"]
[/caption] Terus terang yang bikin saya gerah adalah: 1) Saya mantan seorang anggota klub motor (
bikers), jadi kehadiran genk motor kriminal ini amat merusak citra perkumpulan pemuda dan lelaki penggemar motor. Di AS, anak-anak Harley walau terkadang dikenal brutal, seperti
Hell's Angels, namun di kala dibutuhkan, seperti bencana alam, mereka ada turun tangan.... Lah jika bandit bermotor bebek seperti Klewang dkk.?? Mereka baru datang hanya untuk membantu menjarah toko yang ditinggal mengungsi oleh pemiliknya mungkin, atau memperkosa anak gadis
geulis pengungsi yang ditemukan di tengah jalan. 2) Mereka telah berani melukai bahkan membunuh anggota Polisi dan TNI Terakhir seorang taruna TNI AU, Andik Wahyu Hermawan, yang dibunuh di
flyover Pasoepati, 24 Desember 2013. Polisi berusaha menenangkan rekan-rekan almarhum jajaran taruna TNI AU dan korps Polisi Militer TNI AU, yang
gregetan ingin membalas dendam dan memburu para pelaku. Namun mana hasilnya? Hingga hari ini nihil. Kalo begini, apakah tidak mungkin kasus semangat
corsa ala Kopassus di penjara Cebongan membunuh para preman pembunuh Sertu Heru, akan terulang lagi? TNI akhirnya akan turun tangan menuntut
vendetta (balas dendam). Jika teroris yang masih percaya adanya Allah SWT, masih beribadah, itu saja dibunuh polisi tanpa ampun saat penggrebekan....lalu mengapa tak ada tindakan berarti dalam pemberantasan preman-preman
atheis seperti genk motor Bandung yang sudah jelas-jelas gemar memperkosa, merampok, dan membunuh orang. Saya bukannya membela teroris, namun memang faktanya dalam menangkap para perusak keamanan yang lebih berbahaya bagi masyarakat, seperti preman, maupun OPM di Papua.....kita hanya sering mendengar polisi tewas tertusuk atau tertembak, ketimbang berhasil menangkap para pengacau keamanan tersebut. Sampai hal ini membuat jengah Kapolri Sutarman, yang bertekad membina anggota nya agar lebih tangguh di lapangan, karena menurut sang Jendral Polisi, seyogyanya seorang anggota POLRI sanggup bertarung secara fisik melawan 6 orang sekaligus. Mungkin selama ini kita juga tidak pernah mendengar ketegasan dari pejabat daerah baik Bandung maupun wilayah Jawa Barat yang berwenang menciptakan keamanan maupun kenyamanan warga yang telah memilih mereka dalam Pilkada lalu. Terakhir Senin 6 Januari 2014, melalui walikota Ridwan Kamil, dan bekerja sama dengan
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochamad Iriawan, pak Aher telah menginstruksikan pembatasan jam buka tempat hiburan malam hanya sampai jam 12 malam. Ini bagus, setidaknya akan mengurangi orang berkendara di jalan sepi kota Bandung dinihari yang sering menjadi mangsa genk motor. Mneghindari generasi muda hura-hura
mabok di atas jam 12 malam. Tinggal langkah berikutnya.....berantas habis genk motor
atheis kota Bandung. Bina mereka yang sebagian besar adalah generasi muda, kembalikan mereka pada ajaran agama, karena Pak Aher sebagai Gubernur dari PKS, banyak kenal dengan ustadz dan para tokoh agama, bahkan agama non Muslim sekalipun. Bila perlu, perbanyak majlis-majlis dzikir dan pengajian di malam hari di masjid-masjid kota Bandung, agar anak muda ada kegiatannya. Sebagaimana yang telah lazim dilakukan oleh para ulama, ustadz, dan
habaib di Jakarta. Yang paling terkenal jamaah Majlis Rasulullah binaan alm. Habib Munzir yang wafat September 2013 lalu. Plus, jika jam 12 malam banyak rombongan pemuda berbaju koko, berkopiah putih, pulang pengajian dari masjid, apakah nantinya anak-anak geng motor tak akan
jiper melihatnya? Jangankan mereka, pasangan muda yang ingin berbuat mesum di taman kota saja akan malu jika melihat rombongan tersebut, dan akhirnya malah mungkin bersimpati dan ikutan gabung dengan jamaah ini. Saya sudah banyak dengar kok, preman dan pemuda atheis yang berhasil
ditobatkan oleh jamaah pengajian. Salah satunya mantan pentolan geng motor Bandung tahun 70-an, alm. H. Bangun Sugito, atau yang lebih kita kenal sebagai penyanyi rock era 80-an, Gito Rollies yang sejak tahun 2000 banting stir jadi dai bahkan wafat di tahun 2008 dalam keadaan bertobat dan berdzikir, setelah bergaul dengan majlis Jamaah Tabligh Masjid Jami Kebon Jeruk. Untuk yang sulit
dibina, ya terpaksa
dibinasakan. Bila perlu tembak tanpa penahanan seperti halnya teroris, jika melawan, toh mereka juga teroris kok....menurut saya bahkan layak jika Densus 88 atau Batalyon Gultor TNI diturunkan untuk membantu Karena, selain genk motor ini teroris penyebar ajaran
atheisme di kalangan generasi muda, mereka juga dapat menjadi sarana latihan tembak bagi para anggota Densus 88 apalagi Batalyon Gultor TNI yang selama ini jarang menemui musuh di lapangan. Selamatkan akhlak dan keimanan generasi muda Bandung, dan sebagai seorang ustadz, Pak Ahmad Heryawan amat bertanggung jawab dunia akhirat soal ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Sosbud Selengkapnya