Sebelumnya, di http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/07/17/hrd-dan-personalia-aset-yang-terlupakan-bagian-1/
Selain itu, ada beberapa program yang hendaknya direncanakan oleh HRD terkait pengembangan organisasi, yaitu:
1.Human Resources Planning (HRP)
Agaknya sulit bagi kita untuk menemukan HRP dalam teks book atau berbagai buku Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal ini dikarenakan sistem HRP di suatu perusahaan akan berbeda-beda, tergantung dari banyak hal. Lalu, apa itu HRP? Sesuai dengan arti dalam Bahasa perencanaan sumber daya manusia. Di sini, pihak HRD akan melakukan analisis terhadap suatu posisi tertentu ataupun keseluruhan perusahaan terkait sumber daya manusia yang akan digunakan atau dilepas.
Sebagai contoh, perusahaan A bergerak di bidang penjualan ban mobil memiliki 10 sales dengan masing-masing gaji Rp.1.500.000, per orang (di luar bonus) dan target tiap bulan adalah 100 ban (misal @1.000.000,0) terjual. Sehingga:
a.Incomeà 1 sales = 100 ban, 10 sales = 1000 ban,
1 ban – 1.000.000, 1000 ban = 1.000.000.000
b.Outcome à 1 sales = 1.500.000
10 sales = 15.000.000
c.Keuntungan kira-kira à 1.000.000.000 – 15.000.000 = 985.000.000
Akan lebih efisien jika pihak HRD merencanakan,
1 sales dengan gaji 2.000.000 namun dapat menghasilkan penjualan 150 ban sebulan, dan menggunakan sebanyak 8 orang sales, jadi:
a.Incomeà 1 sales = 150 ban, 8 sales =1200 ban,
1 ban – 1.000.000, ban = 1.200.000.000
b.Outcome à 1 sales = 2.000.000
8 sales = 16.000.000
c.Keuntungan kira-kira à 1.200.000.000 – 16.000.000 = 1.184.000.000
Ataupun, kita lebih mendingan menggaji 2 orang S2 daripada menggaji 4 orang S1 dengan bidang kerja yang sama. ataupun, masih banyak pertimbangan lainnya yang dapat kita atur untuk mereduce pengeluaran tidak efektif di bidang SDM dan menambah profit perusahaan kita.
Oleh sebab itulah orang yang punya pengalaman yang lumayan banyak akan lebih mendapatkan tempat daripada yang sedikit, meskipun sangat perlu saya tekankan, akan lebih mudah mempekerjakan orang yang tidak terlalu pintar asal mau belajar daripada pintar tapi bisa merugikan perusahaan karena tidak mau kerja sama dan hal softskill lainnya.
2.Training and Development
TnD memang adalah salah satu agenda yang sangat penting di dunia HR. Dengan adanya pelatihan, para karyawan dapat mempelajari hal baru dan meningkatkan kemampuannya terkait bidang kerja masing-masing. Bentuk dari pelatihan itu sendiri bermacam-macam, ada yang mulai dari seminar hingga outbound training. Tergantung analisa kebutuhan yang harus dibuat oleh pihak HRD itu sendiri. Saya akan membahas di artikel lainnya khusus untuk TnD itu sendiri dikarenakan berbagai proses di TnD itu tidak hanya cukup jika dibahas dalam satu artikel saja.
Akhir-akhir ini pun banyak menjadi perdebatan, mana yang lebih baik, conventional training atau outbound training??? Silahkan cek ke... http://andhikaalexander.wordpress.com/2012/06/07/konvensional-vs-outbound-training-over-heat-cost-tapi-diperlukan-hmmmm/
3.‘Have Fun Activities’ Agenda
Kejenuhan dalam bekerja membawa kesadaran bagi pihak perusahaan untuk mengadakan berbagai acara diluar jam kerja atau refresing dan rekreasi. Namun, hal ini pun perlu diadakan suatu persiapan penuh terkait dengan anggaran, waktu efektif dan hal lainnya. HRD harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam penentuan agenda ini, baik berupa dimana, siapa saja yang ikut, kapan, berapa lama, apa saja, dan berapa anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Ada juga berbagai program pengembangan lainnya yang menjadi fokus HRD itu sendiri. Lalu, apa tugas dari personalia?????
***Bersambung***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H