Mohon tunggu...
Andhika Yudha
Andhika Yudha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pelajar SMA berumur 14 tahun, agak sok tau, agak pinter dan sedikit tolol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengeluaran, Antara Butuh atau Ingin?

22 Juli 2010   06:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:41 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagai seorang pelajar tentu kita memiliki berbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai yang pokok seperti makanan atau pun yang bersifat non-pokok seperti handphone terbaru, game, software, dll. Dan seringkali kita kurang bisa membedakan mana yang bersifat BUTUH atau INGIN!!?

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kadangkala dibutuhkan suatu kemampuan khusus untuk menyiasati keterbatasan uang saku yang diberikan orang tua dalam memenuhi pengeluaran kita. Mulai dari uang jajan, untuk latihan futsal, latihan basket, pulsa, dll kadangkala uang tadi habis tidak pada waktunya. Sehingga kita akan minta uang jajan tambahan kepada orang tua atau bahkan berutang kepada teman. Sesuatu yang tentunya merupakan tindakan yang kurang baik bagi para pelajar.

Untuk menyiasati masalah keuangan tadi, yang harus kita lakauakan pertama kali adalah menyusun SKALA PRIORITAS. Kita harus bisa membedakan kebutuhan yang kita miliki antara pengeluaran Wajib, Butuh, atau Ingin.

Pengeluaran Wajib

Pengeluaran wajib adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan dan apabila tidak dikeluarkan akan ada konsekuensi yang ditanggung. Misalnya saja pengeluaran kita untuk membeli buku pelajaran, apabila tidak terpenuhi kita bisa saja ketinggalan pelajaran. Jadi, pengeluaran wajib yang harus diprioritaskan di atas segala pengeluaran.

Pengeluaran Butuh

Pengeluaran butuh adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan tapi kalau tidak dikeluarkan tidak ada konsekuensinya, semacam untuk memenuhi kepuasan batin saja. Misalnya saja, kita perlu latihan futsal atau latihan basket yang mengharuskan kita membayar iuran. Kita harus mengeluarkan uang untuk keperluan butuh tadi semata-mata untuk menyalurkan hobi atau kepuasan pribadi. Jadi, pengeluaran butuh ditempatkan di posisi ke-2 .

Pengeluaran Ingin

Inilah sang perusak kondisi. Di sini memang diperlukan suatu pikiran yang jernih untuk membedakan antara kebutuhan Butuh dan Ingin. Ingin memang semata-mata untuk kepuasan pribadi, namun sifatnya tidak semendesak Pengeluaran Butuh. Pada pengeluaran ingin, misalanya kita ingin membeli handphone baru, modif motor,atau mau beli gadget terbaru. Pengeluaran ingin akan sangat merusak situasi apabila tidak dikendalikan dengan baik. So, handle it.

So, kita harus berusaha mengendalikan pengeluaran sebaik-baiknya. Saat dana semakin menipis, ingatlah untuk tetap mendahulukan si wajib. Apabila dana sudah cukup kandas untuk memenuhi si wajib, maka kebutuhan butuh bisa dipilah dan dipilih kembali.

Handle your money, Handle your life J

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun