Mohon tunggu...
Andhi Octadinata
Andhi Octadinata Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sosok pribadi yang menginginkan untuk menjadi seorang Suami dan Ayah yang baik bagi Istri dan Putri kecilku. Sosok pribadi yang hingga saat ini masih melanjutkan pemenuhan semua mimpi-mimpi yang sempat tertunda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renungan

24 Januari 2014   11:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai diri!
Apakah engkau benar-benar sibuk?
Tidak. Ternyata Allah-lah yang paling sibuk.
Allah sibuk akan urusan hamba-Nya.
Kenapa engkau barang sejenak tidak bisa menyempatkan diri untuk meluangkan waktu untuk Allah?
24 Jam yang Allah beri, brapa banyak waktu yang engkau sibukkan diri untuk Allah?
Apakah semuanya engkau habiskan untuk urusan dunia?

Wahai diri!
Pernahkah engkau bertanya, bagaimana amal yaumi-mu hari ini?
Bagaimana engkau menjaga waktu lail-mu?
Bagaimana engkau menjaga waktu dhuha-mu?
Bagaimana engkau menjaga sedekahmu?
Bagaimana engkau menjaga tilawahmu?

Wahai diri!
Bangunlah!
Ingatlah betapa berharga waktu Lail-mu! Disaat org lagi asyik tidur, engkau bercengkarama dengan Allah.

Bangunlah!
Ingatlah betapa berharga waktu dhuha-mu!
Disaat yang lain lagi sibuk kerja, engkau asyik bercerita tentang masa depan kepada Allah

Bangunlah!
Ingatlah betapa indahnya berbagi!
Ingatlah betapa bahagianya hati ketika memberi!
Disaat yang lain asyik menabung untuk membeli yang macam-macam, engkau asyik berbagi, memberi dengan hati yang penuh khidmat.

Bangunlah!
Ingatlah betapa indah dan barakahnya tilawah!
Disaat yg lain asyik dengan aktivitas dunianya, engkau asyik tilawah, berdiskusi dengan Allah.
Engkau mencuri waktu di sela kesibukanmu
Di sela kewajiban Shalat 5 waktumu.
Atau mungkin engkau habiskan waktu diskusimu dngan Allah disela waktu dhuha-mu.
Atau mungkin engkau habiskan waktu diskusimu di sela waktu lail-mu.
Atau mungkin engkau habiskannya di sela aktivitas lainmu, sambil mengasuh anak, sambil belanja di pasar, dll

Manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin!
Jangan sampai waktumu menelan usiamu!
Umurmu semakin berkurang.
Waktumu semakin menipis.
Maka perbaharui orientasimu, yaitu Allah.
Allah dulu.
Allah lagi, lagi dan lagi.

Andhi 'addin' Octadinata

ODOJERS #70

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun