"Permisi ada yang namanya Anin?"
"Oh saya, ada apa ya"
"Sini"
Anin pun jalan menghampiri lelaki itu ke arah depan pintu.
Deg
Anin kaget ternyata disana ada sekumpulan geng cowo yang anggotanya lumayan banyak. Dan Jeandra tiba tiba maju menghampiri Anin.
"Oh ini yang suka ke saya hahaha.. Najis"
Jleb
"Kenalin Jeandra Xavi Dirgantara" ucap jeandra sambil mengulurkan tangan nya ke Anin.
"Dan anda Anindira Yashica Marwa. Anda ga berhak suka sama saya, karena anda bukan type saya! Dan saya adalah boyfriend nya Alea! So.. Mulai dari sekarang anda stop untuk menyukai saya." Lanjut jeandra sembari melengos pergi.
Anin yang hati nya seperti tersayat sayat di katain "Najis", dan merasa kesal di permalukan di depan banyak orang, Anin langsung masuk kedalam kelas. Anin merasa nyesal juga udah oversharing kepada Alea.
"Andai waktu itu aku cerita ke diyara, bukan ke alea"
"Andai waktu itu aku menyimpan rasanya sendirian"
"Andai waktu itu aku ga nyari tau tentang Jeandra"
"Andai semuanya waktu itu ga di lakuin sama aku, mungkin hari ini aku ga akan sekakit ini, ga akan se malu ini, dan ga akan sekesal ini". Kata kata yang selalu terngiang dalam otak Anin.
Anin yang berusaha baik baik saja di depan semua orang. Kini sepulang sekolah Anin merenung di kamar saja. Untuk makan pun tidak mood rasanya. "aku sejelek ini ya? Sampai di permalukan di sekolah. Emang ku ga pantas untuk siapa siapa" ucap Anin dalam hati.
Hingga beberapa hari kemudian Anin berusaha untuk merawat tubuhnya, mulai dari pake lotion, sabun cuci muka, berusaha ga main panas panasan keluar, dan kalau ke sekolah suka pakai parfum. Sebulan kemudian kondisi Anin sudah mulai membaik. Sudah tidak takut untuk keluar kelas, dan sudah tidak takut bertemu banyak orang.
Tringgg...tringg..tringg..