Mohon tunggu...
Politik

Gaya Ahok

5 September 2016   19:57 Diperbarui: 6 September 2016   15:16 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber frontpendukungahok.com

"Jakarta" selalu punya banyak cerita. Jakarta Ibukota indonesia. Selalu ada yang menarik dari Jakarta. Entah itu, politik, kemacetan, diskriminasi, ekonomi, pendidikan, demonstrasi, seks & kejahatan. Sudah terlalu banyak, beban yang ditanggung oleh Jakarta yang kian hari kian padat disesaki oleh setiap harapan & impian dari individu yang datang ke Jakarta untuk mengadu nasib & peruntungan.

Jakarta seakan menjadi daya tarik bagi masyarakat dari seluruh wilayah di Indonesia. Banyak orang yang ingin pergi ke jakarta mulai dari yang putus sekolah, akedemisi, bahkan sarjana yang lulus dengan nilai Cumlaude dengan sukarela ingin hidup dikota dengan sejuta masalah ini. Kita semua tahu Jakarta. Daya tarik jakarta begitu besar dengan semua problema yang ada. Kita mungkin malah lebih  paham dengan semua yang terjadi di jakarta dari pada semua yang terjadi di sekitar kita. Semua mata tertuju ke jakarta karena Jakarta merupakan segala pusat bagi indonesia, semuanya ada disana.

Apalagi cerita dari Jakarta? Jakarta punya pemimpin yang kontraversial. Dia adalah the one and only Bapak Basuki tjahaja purnama, sang hokage ke17 atau yang lebih dekenal dengan sebutan ahok. Ahok mempunyai gaya komunikasi politik yang berbeda dengan para pemimpin yang lain. Gaya verbal dan mudah marah merupakan ciri komunikasi politik ahok. Banyak orang yang tidak suka dengan gaya bicara ahok. Bahkan menyebut kalau gaya bicara ahok ini sangat buruk dan tidak mencerminkan etika seorang pemimpin . Ahok orangnya ceplas ceplos dan blak blakan. Gaya bicara ahok ini dianggap bisa memancing "hatespech" atau kalimat kalimat kebencian yg ditujukan kepadanya. Sebenarnya tidak ada yang salah dari gaya bicara ahok. Hanya saja, kata kata yang keluar dari mulut ahok memang sangat frontal, brutal ,kasar dan penuh  umpatan

Diksi yang dipilih Ahok ketika menilai sesuatu atau seseorang cenderung brutal, bahkan kasar, dan banyak umpatan," kata Dodi kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2016).

Menurut Dodi, gaya komunikasi ini ada sisi positifnya, yakni sebagai terapi kejut kinerja birokrasi. Namun, hal ini membuat dirinya semakin banyak dimusuhi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Jadi, komunikasi itu mencakup frekuensi, substansi, dan gaya. Yang terakhir, gaya Ahok kurang umum diterima," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) tersebut.

Mungkin, yang sulit diterima oleh orang orang dari ahok adalah yang terakhir, yaitu gaya bicaranya yang langsung menusuk hati dan membuat kepala serasa panas.

Gaya komunikasi ahok telah memenuhi unsur komunikasi menurut laswell,  dimana di sana terdapat Komunikator, pesan, media, komunikan dan efek atau feed back. Kemudian pengertian dari Komunikasi politik itu secara sederhananya adalah komunikasi antara yang memerintah dan yang di perintah.

Jarang atau bahkan tidak pernah kita dengar Ahok menyatakan sesuatu dengan bahasa yang dibuat-buat dan diperhalus. Apa yang ada di dalam hati dan pikirannya selalu dia ungkapkan secara langsung tanpa harus dikemas sedemikian rupa supaya orang lain senang. jadi, tidak ada bumbu bumbu kemunafikan dalam gaya bicara ahok yang apa adanya tadi. Bahkan dalam salah satu acara talkshow di telivisi ahok menyebut baj*ngan dan kotoran toilet ke DPRD DKI jakarta. ini dia video nya.wawancara ahok

Tapi menurut pakar komunikasi Gaya bicara Ahok yang terkesan spontan itu memang sudah direncanakan. Termasuk juga saat Ahok menyebut ujaran kasar saat talkshow di salah satu televisi swasta beberapa waktu yang lalu.

"Dalam sudut pandang komunikasi politik, gaya bicara Ahok sudah direncanakan," kata Pengamat Komunikasi Politik Naufal Firman Yursak,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun