Mohon tunggu...
Andeska Gladiaventa
Andeska Gladiaventa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurnalisme Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Jurnalisme Data

17 Juni 2016   04:38 Diperbarui: 17 Juni 2016   04:53 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu ketika seorang wartawan ingin mendapatkan sebuah data perlu adanya bertemu dengan narasumber, mengobrol dan menuliskan suatu data yang ditemukan. Selain itu dulu ketika seorang wartawan mengumpulkan data terkadang data yang didapat tidak akurat sehingga perlu adanya pencarian data lainnya yang lebih kredibel untuk lebih menyakinkan berita yang dibuat.

Kini dengan perkembangan internet yang semakin cepat dan mudah digunakan, membuat munculnya jurnalisme data. Apa itu jurnalisme data ? jurnalisme data adalah jurnalis atau wartawan yang mencari, mengumpulkan, memilih, dan kemudian mempublikasikannya sesuai dengan data yang di dapat. Kini banyak para jurnalis yang lebih memilih menggunakan jurnalisme berbasis data dikarenakan sekarang ini teknologi-teknologi yang mendukung jurnalisme data semakin banyak dan lebih memudahkan jurnalis di dalam mendapatkan data.

Jurnalisme data kini dapat dikombinasikan dengan beberapa teknik penyajian berita. Sekarang berita dapat ditampilkan lebih inovatif dan memiliki visualisasi. Kenapa ditampilkan lebih inovatif dan ada visualisasi, karena kebanyakan para pembaca lebih mudah dan lebih memahami ketika suatu berita tersebut dikemas dengan adanya foto, grafik, audio, ataupun video.

doc Kompas
doc Kompas
Bukti dari adanya kekuatan jurnalisme data adalah hebohnya skandal The Panama Papers belum lama ini. The Panama Papers merupakan dokumen yang dirilis organisasi wartawan global International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang berisi data bisnis rahasia, pencucian uang, dan penggelapan pajak yang melibatkan banyak nama di berbagai negara. Data yang terbesar ini cukup besar, maka tak heran apabila The Panama Papers ini disebut sebagai jurnalisme data terbesar yang pernah diungkap di internet. Dahi contoh tersebut dapat dipahami bahwa sebanyak-banyaknya data yang tersebar di internet tetap perlu adanya verifikasi yang lebih mendalam untuk mendapatkan data yang benar-benar kredibel (Wibowo, 2016).

Namun tak selamanya data yang di dapat dengan mudah dari berbagai sumber itu mudah untuk dikatakan valid dan dapat dipercaya. Karena seharusnya seorang jurnalis berusaha untuk mengolah kembali data itu dengan sebaik-baiknya, bukan langsung secara mentah-mentah dipublikasikan. Sehingga tidak menimbulkan suatu kebingungan akibat dari informasi mana yang benar dan mana yang salah.

Wibowo, B. (2016). Panama Papers dan Jurnalisme Berbasis Data. Diambil dari http://yellowcabin.com/panama-papers-dan-jurnalisme-berbasis-data/ pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 16.32 WIB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun