Mohon tunggu...
Rio Sitohang
Rio Sitohang Mohon Tunggu... -

Gadjah Mada University Student, Majoring in Electrical Engineering Department.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap untuk Meningkatkan SDM Indonesia Agar Sejajar dengan Negara Maju

17 Desember 2015   21:35 Diperbarui: 17 Desember 2015   21:46 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SDM merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional suatu bangsa untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah Negara yang lebih maju. Kualitas SDM biasanya diukur dari dua aspek yakni hardskill (kemampuan teknis) dan softskill (kemampuan personal). Indonesia pada dasarnya memiliki SDM yang dapat bersaing baik dari sisi hardskill maupun softskill. Namun, ada hal yang kurang dimiliki oleh kebanyakan SDM Indonesia, yakni Nasionalisme. Nasionalisme sering dianggap menjadi hal yang remeh. Padahal, tanpa nasionalisme, sebaik apapun kualitas SDM yang dimiliki, tidak akan membawa bangsa tersebut menjadi sebuah bangsa yang lebih maju atau bahkan sejajar dengan Negara maju.

Pada dasarnya, pengembangan sumber daya manusia Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia (Ginandjar Kartasasmita. 1996). Hal ini seakan hilang dari benak banyak SDM Indonesia yang seolah kehilangan visi bahwa ia belajar merupakan sebagai proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia.  Karena itu, dalam upaya peningkatan SDM Indonesia akan lebih efektif jika dimulai dengan memupuk tumbuhnya rasa nasionalisme.

Memudarnya rasa nasionalisme, secara umum dapat dirasakan dari menurunnya ketertarikan generasi muda terhadap budaya bangsa sendiri dan cenderung lebih bangga terhadap budaya asing. Selain itu, banyak kekecewaan yang dirasakan masyarakat dimana nilai nilai keadilan, perikemanusiaan dan musyawarah kerap hanya menjadi wacana belaka. Tidak bisa dipungkiri, hal ini memberikan sugesti negatif kepada SDM Indonesia yang pada akhirnya berimplikasi kepada menurunnya semangat pembangunan nasional tersebut.Hal ini tentu perlu disikapi sedini mungkin, yakni dengan menanamkan rasa nasionalisme dari berbagai lapisan kehidupan, mulai dari keluarga, pendidikan dan pemerintah. Keluarga merupakan tempat yang paling tepat untuk membentuk pondasi semangat nasionalisme seperti memberikan teladan, mengajarkan kecintaan dan penghormatan terhadap bangsa, pengawasan terhadap pengaruh buruk lingkungan, dll. Lingkungan pendidikan dapat menjadi pilar yang sangat penting untuk menanamkan dan mengamalkan semangat pembangunan nasional. Sementara Pemerintah diharapkan dapat menjadi cerminan dan terus memberikan dorongan kepada masyarakat akan pentingnya nasionalisme. Sehingga, diperlukan sinergi yang kuat dari setiap lapisan kehidupan untuk dapat membentuk rasa nasionalisme. Dalam kehidupan sehari-hari semangat nasionalisme dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti bangga berbahasa Indonesia, bangga akan budaya bangsa, bangga menggunakan produk lokal, dan masih banyak lagi.

Nasionalisme menjadi begitu penting karena pada dasarnya Indonesia tidak akan bisa menjadi Negara maju jika SDM yang dimiliki tidak mau berlari bersama bangsanya. SDM yang mau memberikan dirinya untuk bangsa jauh lebih berharga daripada SDM yang mampu bahkan mendunia namun justru meninggalkan negrinya sendiri. Jika  Nasionalisme sudah tumbuh, Indonesia akan memiliki SDM yang tidak hanya sekedar pintar, namun juga memiliki semangat pembangunan nasional, sehingga Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang bahkan bersaing dengan Negara maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun