Mohon tunggu...
Ijoel Anderline
Ijoel Anderline Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat & Peracik Kata

Mengelola www.puisibijak.com dan www.berkaspuisi.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teroris "Katanya"

17 Januari 2016   18:16 Diperbarui: 17 Januari 2016   18:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Lagi dan lagi.
kembali negeri terusik
Dengan ulah manusia bernyali,
Menantang ketatnya barisan pengamanan negeri.

Demi kepuasan.
Mereka tak perduli.
Korban tak berdosa berjatuhan.
Mengelapar diatas tanah bumi pertiwi.

Demi perjungan, katanya.
Segala cara di lakukan.
Biarpun bertaruh nyawa
Dan berujung dengan kematian.

Perjuangan memerlukan pengorbanan,itu katanya.
Tetapi bagiku, perjuangan mereka, begitu laknat.
Hingga aku berkata, mereka manusia berilmu, tapi sesat.
Nyawa manusia manusia tak di hargainya.

Demi kebencian.
Mereka membunuh sekehendak hati.
Seperti tak ber-Tuhan, namun ber-Tuhan
Akhirnya mereka menggali kuburan sendiri.

‪#‎anderline‬.
BLPN 140116 21:15

 Oleh: Anderline

Puisi Puisi inpirasi teror bom sarina DISINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun