PERAN BPDPKS DALAM MENCAPAI TARGET NET ZERO EMISSION DAN KONTRIBUSINYA PADA PENERIMAAN NEGARA
Oleh:
Andefri Rahman
Mahasiswa Institut Teknologi Sains Bandung
Abstrak
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran penting dalam mendukung upaya Indonesia mencapai target net zero emisi pada tahun 2060 melalui program biodiesel berbasis sawit (B30) dan pengembangan praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan. Program biodiesel yang didanai BPDPKS memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, BPDPKS juga berkontribusi terhadap penerimaan negara melalui pengelolaan dana dari pungutan ekspor sawit, yang mendukung penghematan devisa serta peningkatan produktivitas petani kecil. Meskipun tantangan terkait kepunahan masih ada, BPDPKS diharapkan terus memperkuat inovasi energi terbarukan dan melakukan praktik industri hijau guna mendukung transisi energi bersih dan stabilitas perekonomian nasional.
Abstract
The Palm Oil Plantation Fund Management Agency (BPDPKS) plays an important role in supporting Indonesia's efforts to achieve the net zero emissions target by 2060 through the palm oil-based biodiesel (B30) program and the development of sustainable palm oil cultivation practices. The biodiesel program funded by BPDPKS makes a significant contribution to reducing carbon emissions and reducing dependence on fossil fuels. Apart from that, BPDPKS also contributes to state revenues through managing funds from palm oil export levies, which supports foreign exchange savings and increases the productivity of small farmers. Even though challenges related to extinction still exist, BPDPKS is expected to continue to strengthen renewable energy innovation and implement green industrial practices to support the clean energy transition and national economic stability.
Pendahuluan
Indonesia, sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia, memiliki peran strategis dalam upaya global menanggulangi perubahan iklim. Industri kelapa sawit, yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, juga menghadapi tantangan untuk beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan dalam rangka mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Dalam konteks ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) muncul sebagai aktor penting yang mengelola dana sawit guna mendukung berbagai program keberlanjutan, termasuk pengembangan energi terbarukan seperti biodiesel.
Selain upaya untuk mengurangi emisi karbon, BPDPKS juga memiliki kontribusi besar terhadap penerimaan negara melalui berbagai program yang mendukung stabilitas ekonomi. Pengelolaan dana dari pungutan ekspor sawit tidak hanya dimanfaatkan untuk mendukung produksi biodiesel, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas petani kecil serta memperkuat ketahanan energi nasional. Artikel ini membahas secara mendalam peran BPDPKS dalam mencapai target net zero emission dan kontribusinya terhadap penerimaan negara, serta tantangan yang dihadapinya dalam memastikan keberlanjutan sektor kelapa sawit di Indonesia.