Mohon tunggu...
Andarisa Prihandaru
Andarisa Prihandaru Mohon Tunggu... -

seorang gadis yang tak suka keramaian, dan benci pengkhianatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bau Pesing di Sekitar Gedung Agung Yogyakarta

2 Oktober 2011   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi, aku memutuskan untuk menuju ke malioboro walau sedikit malas. Kalau bukan karena harus beli batik titipan kakak di pasar beringharjo, aku lebih memilih menikamti waktu liburku dengan bermalas-malasan di kamar. Perjalanan dari rumah meuju malioboro dan pasar beringharjo tidaklah jauh. Aku jalan kaki melewati perempatan BNI dan melewati kawasan gedung agung. Mendekati kawasan gedung agung, aku mulai menahan nafas. Seperti biasanya, lokasi itu menyebarkan aroma yang mengganggu penciuman setiap orang yang jalan di sekitar gedung agung yogyakarta. Tepatnya di sisi kiri jalan depan BNI. Bau pesing disitu sungguh mengganggu ketenangan pengguna jalan. Apalagi saat ini aroma itu malah makin parah. Aku heran, mengapa tukang becak yang mangkal di sekitar jalan itu betah bertahan disana. Padahal setiap orang yang lewat pasti menutup hidungnya.

PR untuk pemerintah agar mengatasi aroma pesing itu. Sungguh banyak wisatawan lokal maupun luar negri yang merasa terganggu dengan hal itu. Dan hal ini sudah sering dikeluhkan para wisatawan. Tapi sepertinya pemerintah tak mau ambil pusing. Setiap bau itu dihilangkan, tak lama kemudian aroma pesing akan muncul lagi. Dan saya tak sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Para pelaku yang membuang air sembarangan adalah sumber utama dari masalah bau pesing itu. Sungguh disayangkan bagi  mereka yang tidak peduli terhadap lingkungan. Tak sadarkah mereka bahwa yang mereka lakukan itu sangat mengganggu. Marilah kita jaga lingkungan ini agar senantiasa nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun