Dari subjek yang telah ditentukan pada sebuah bahan pustaka oleh pustakawan. Bertitik tolak dari subjek buku yang sudah diketahui/ditentukan menjadi acuan ke bagan DDC, untuk mendapatkan angka klasnya atau notasinya. Notasi ini yang digunakan dalam call number book. Â
Ini 6 item yang membentuk format call number book, yaitu:
- Simbol yang menggunakan abjad atau huruf yang menunjukan kategori jenis koleksinya. Contoh huruf "B" ini merupakan jenis kategori bahan pustaka jenis buku. Bila menggunakan huruf "R" ini berarti pustaka referensi, yang termasuk kelompok ini adalah kamus, referensi, dan ensiklopedi. Bila menggunakan huruf "S" ini berarti Skripsi, dst.
- Angka atau notasi itu menunjukkan klasifikasi bahan pustakanya.
- Tiga huruf di bawah angka, tiga huruf dari entri utama pengarang, badan korporasi, dan pertemuan.
- Satu huruf, yang berada pada barisan bawah ini menunjukan huruf pertama dari bahan pustaka.
- Ada juga tahun tapi jarang ditambahkan atau digunakan
- Biasa pula ada simbol menggunakan huruf C2, C3, C4 dst, yang artinya copy atau eksemplar ke berapa dari koleksi yang dimiliki perpustakaan. Â
 Di mana letak posisi call number book dalam kartu katalog bahan pustaka, adalah pada sebelah kiri atas, seperti dalam kartu katalog di bawah ini.Â
Dari bahasan ini ada yang menjadi perhatian tersendiri. Yaitu Call number book pada tata letaknya. Ini ada 2 format tata letak yang akan ditampilkan di sini, yaitu: pertama menggunakan center simetris digit (huruf dan notasinya) di sebelah kiri dan sebelah kanannya dari semua item yang membentuk call number book.Â
Kedua menggunakan rata kiri atau align left dari item yang membentuk call number book. Yang bentuk pertama yang umum digunakan di perpustakaan-perpustakaan. Karena aplikasi perpustakaan yang digunakan umumnya membuat model center. Bentuk kedua rata kiri, ini belum banyak yang menggunakannya.
 Berikut di bawah ini, kedua model ditampilkan:Â
Garis merah titik posisi untuk model center itu yang diletakan secara simetris  pada punggung buku saat penempelan. Model align left garis merah sebagai penanda yang menjadi batas pada saat penempelan harus diletakan dipas pinggiran sisi sebelah kiri buku. Jadi tidak ada huruf awal dan angka awal notasinya yang melewati pinggir sisi kiri buku. Terlihat pada gambar di bawah ini:Dengan model align left, ini pada sisi kiri tidak ada call number book yang tertutup dari buku sisi kiri buku itu. Ini memudahkan pencarian di rak, tidak perlu buka buku di sebelah kiri karena ada sebagian call number book ditutupnya yang di sebelah kanannya. Atau menarik buku dari rak untuk cepat tahu call number book itu. Model align left sekalipun buku tipis tetap akan tampak minimal awal huruf dan awal angka notasinya.
Beda dengan model center ada yang tertutup huruf awalnya dan angka notasi awalnya dari buku sebelah kiri buku itu, Â terutama pada buku-buku tipis. Ini sudah tidak bisa dihindari mesti terjadi pada model center pada call number book.
Demikian uraian singkat mengenai perbandingan dan penerapan antara model center dan align left pada penerapan call number book perpustakaan. Demikian tutorial singkat mengenai call number book. Hanya sebagai berbagi kreatifitas dan pengalaman sebagai pustakawan. Semoga bermanfaat buat perpustakaan dan pustakawan. Â
 Buku-Aplikasi Acuan Â
- Aplikasi Perpustakaan New Spektra dari Perpustakaan UK Petra Suarabaya
- Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
- Catatan dan pengalaman penulis sebagai pustakawan