Mohon tunggu...
Andara Sekar Oktavia
Andara Sekar Oktavia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jakarta

‎

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

15 September 2024   13:35 Diperbarui: 15 September 2024   13:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini merupakan sebuah film keluarga Indonesia yang rilis pada tahun 2020, disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini diadaptasi oleh novel yang berjudul 'Sama Karya' dari Marchella FP.  Film ini pertama kali ditayangkan di bioskop Indonesia 9 Juli 2020 yang menceritakan sebuah keluarga sehingga tentunya dapat relate dengan beberapa penonton. Selain memiliki story line yang sangat bagus, film ini juga terkenal dengan sinematik nya yang dikemas dengan baik, sehingga berhasil menyentuh 2 juta penonton dan berhasil menjadi film terlaris pada tahun 2020. Namun film ini memiliki batasan penonton yaitu 13 tahun keatas dikarekanakan ada beberapa adegan cerita yang cukup kompleks.

Setiap keluarga memiliki rahasia masing-masing, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menceritakan mengenai sebuah keluarga yang diperankan oleh Ayah (Donny Damara), Ibu (Susan Bachtiar), dan 3 anaknya yaitu Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara)  dan Awan (Rachel Amanda). Mereka sebuah keluarga harmonis yang siapa sangka ternyata dibalik itu semua setiap karakter memiliki masa lalu kelam yang menjadikan hal tersebut berpengaruh pada sosok karakter utama pada film ini yaitu Awan. Secara emosional para penonton juga dibawa untuk merasakan rasanya menjadi tokoh yang ada di film tersebut. Banyak pesan tersirat yang tidak secara langsung disampaikan namun membuat penonton mencerna lebih dalam apa yang secara emosional tokoh tersebut rasakan.

Seperti Angkasa yang berperan sebagai kakak laki laki pertama dikeluarga, terlihat tegar dan bijak tetapi banyak beban yang dia rasakan sebagai anak sulung. Aurora sebagai anak tengah perempuan yang kerap sekali merasa kehadirannya tidak dihargai dikeluarga atas semua pencapaiannya. Awan sebagai anak bungsu perempuan yang selalu merasa kehidupannya dari kecil terkekang oleh kedua orang tuanya. Serta pasangan suami istri yaitu orang tua Angkasa, Aurora dan Awan bernama Narendra dan Ajeng, sebagai orang tua tentunya tidak mudah sehingga mereka memiliki alasan tersendiri dalam memperlakukan ketiga anaknya secara berbeda, namun hak tersebut menjadi suatu kesalahpahaman utama yang berujung konflik.

Film ini bermula dari Awan sang anak bungsu di keluarga yang mulai beranjak dewasa namun ia merasa bahwa sang ayah kerap sekali overprotective terhadap dirinya, mulai dari ikut campur dalam setiap keputusan yang ia pilih, melarang beberapa hal yang ingin Awan lakukan, bahkan hal kecil seperti selalu menyuruh kedua kakak Awan untuk selalu menjaga adik bungsunya tersebut. Hingga pada suatu hari Awan bertemu dengan laki-laki bernama Kale (Ardhito Pramono) seorang anak band yang pada akhirnya membawa Awan untuk merasakan arti kebebasan hidup. Sang ayah yang merasa anak bungsunya sudah mulai sering mengekang aturan yang ada di keluarga membuat nya melarang hubungan antara sang anak dengan Kale karena dianggap membawa pengaruh buruk. Hal itu membuat Awan kesal dan marah serta kakak-kakaknya yaitu Angkasa dan Aurora juga mempertanyakan mengapa ayahnya selalu bersikap overprotectif terhadap adiknya. Semua hal itu terjawab karena ibunya dulu memiliki trauma yang mendalam dikarekanakan kehilangan anak kembarnya yang seharusnya menjadi saudara kembar Awan.

Kelebihan film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, melalui kisah tersebut banyak pelajaran yang saya pribadi dapat simpulkan yaitu kita harus mengutamakan kasih sayang keluarga, jangn takut untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam, bertanggung jawab, jangan berbohong, saling memaafkan, serta masih banyak lagi pelajaran yang dapat dipetik. Dari segi pemilihan peran pemain sangat bagus karena melibatkan beberapa aktor dan aktris Indonesia yang terkemuka dan legendaris. Sinematografi yang dikemas dengan sinematik keren dan juga mampu menyorot sudut emosi para pemain serta yang terakhir adalah pemilihan soundtrack seperti "Untuk Hati yang Terluka" - Isyana Sarasvati, "Secukupnya" -- Hindia, "Fine Today" -- Ardhito Pramono, "Rehat" -- Kunto Aji, dan masih banyak lagi soundtrack lainnya dari penyanyi hebat dan juga lagunya tidak hanya trend pada saat film ini tayang namun juga hingga detik ini. Kekurangan dalam film menurut saya terletak di beberapa dialog dan adegan yang dirasa tidak perlu serta alur yang terlalu cepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun