Mohon tunggu...
Humaniora

Konferensi Asia Afrika

29 April 2015   12:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KONFRENSI ASIA AFRIKA

Sejumlah kepala negara mengikuti napak tilas Konferensi Asia Afrika pertama 60 tahun lalu, dengan berjalan kaki dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka di Jalan Braga, Bandung, Jumat (24/04).

Perjalanan para pemimpin negara dan pemerintahan sejauh 100 meter itu diiringi lagu berbahasa Sunda, Manuk Dadali, yang memiliki makna nasionalisme.Dalam perjalanan itu, Presiden Joko Widodo didampingi Presiden Cina Xi Jinping, PM Malaysia Najib Rajak dan pemimpin negara - negara Asia Afrika, antara lain Presiden Zimbabwe Robert Gabriel Mugabe, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat Korea Utara Kim Yong Nam, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.Meski demikian, ada pula pemimpin pemerintahan yang tidak mengikuti napak tilas dan memilih kembali ke negara mereka setelah konferensi berakhir di Jakarta, antara lain PM Jepang Shinzo Abe, PM Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan PM Palestina Rami Al Hamdallah.

Di Gedung Merdeka para kepala dan perwakilan negara Asia Afrika mengheningkan cipta dan mendengar pembacaan Dasasila Bandung 1955 oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.Dasasila Bandung, yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 sarat dengan semangat anti kolonialisme dan bahu-membahu.

Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Indonesia rencananya akan berlangsung di Bandung dan Jakarta pada April 2015, mengusung tema kerja sama promosi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Tema yang akan yang akan ditampilkan adalah perkuatan kerja sama selatan-selatan. Pemerintah Indonesia juga menginginkan kerja sama ini memberikan kontribusi dalam mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Meskipun kini sebagian besar negara peserta Konferensi Asia Afrika sudah merdeka dari jajahan kolonialisme, namun masih banyak yang belum terlepas dari kemiskinan, inilah alasan diadakannya kembali KAA di Jakarta dan Bandung pada April 2015 mendatang. Konferensi ini masih sangat relevan untuk dilaksanakan. Kalau dulu tujuan KAA pertama seluruh negara berkumpul untuk merdeka, sekarang semua juga bekerja sama untuk mengupayakan memerdekakan negara Asia- Afrika dari kemiskinan. Salah satu agenda utama KAA di Indonesia, yang akan dihadiri oleh 109 pemimpin negara adalah mengenai kemajuan ekonomi.

Terima kasih ..........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun