Pekan ke 28 Liga Premier Inggris membuat kejutan. Adalah Watford tim papan bawah yang berhasil mengalahkan Liverpool dengan 3 gol tanpa balas yang sebelumnya belum pernah mencatat kekalahan di liga domestik.
Bukan hal yang mudah bagi Watford mempecundangi penguasa klasemen sementara dan calon juara tersebut. Tercatat Liverpool menguasai jalannya pertandingan dengan 71% banding 29% penguasaan bola.
Tetapi penguasaan bola yang tinggi tidak sebanding dengan ketajaman lini depan Liverpool. Hanya ada 7 tendangan yang dilakukan dan 1 tendangan yang termasuk shoot on goal. Sangat minim jika dibandingkan dengan pertandingan mereka di pekan yang lalu saat mem-prank West Ham United dimana ada 25 tendangan yang dihasilkan dan 7 diantaranya shoot on goal.
Sementara Watford meski minim penguasaan bola tetapi berhasil melakukan 14 kali tendangan dan 5 shoot on goal yang merepotkan penjaga gawang kawakan Liverpool, Becker.
Bermain impresip dan disiplin para pemain Watford mampu mempecundangi Liverpool dengan 3 gol tanpa balas. Setelah ke dua tim  bermain imbang di babak pertama. Gol baru dapat tercipta di babak kedua. Masing-masing gol disarangkan oleh I. Sarr di menit 54' dan 60' sedangkan gol ke 3 di lesakkan oleh striker T. Deeney di menit 72.
Hasil tersebut tidak mempengaruhi posisi Liverpool di puncak klasemen yang sekarang mengoleksi 79 poin dari 28 pertandingan. Sementara Watford di posisi 17 dengan koleksi 27 poin.
Kekalahan ini membuat banyak spekulasi dan prediksi yang bergulir terkait Liverpool. Diketahui baru saja di Liga Champions Eropa Liverpool juga mengalami kekalahan di leg pertama babak 16 besar saat bertandang ke kandang Atletico Madrid. Kalah 0-1 Liverpool masih punya harapan membalas kekalahan mereka untuk memastikan bisa lolos ke babak berikutnya.
Spekulasi berikutnya menyebut bahwa pelatih Kloop sengaja tidak memaksakan anak asuhnya untuk meraih kemenangan sebab mereka harus fokus ke Liga Champions. Tetapi jika melihat jadwal pertandingan sebelum menghadapi Atletico di leg kedua tanggal 12 Maret, Mo Salah dkk harus melakoni laga Bournemounth tanggal 7 Maret sebagai pertandingan ke 29.
Apakah memang anak asuh Jurgen Kloop telah mencapai titik jenuh mereka selalu menangi pertandingan. Ataukah memang para juru racik lawan-lawan Liverpool telah menemukan tak tik cara mengalahkan anak asuh Kloop.
Perburuan di liga domestik juga masih menyisakan 10 pertandingan terakhir dimana City sebagai pesaingnya diurutan kedua klasemen dengan 57 poin. Pep Guardiola yang baru mempecundangi Madrid di kandangnya sendiri saat melawat ke Spanyol di liga champions punya modal kepercayaan diri yang besar melanjutkan perburuan. Sebab City masih menyisakan 11 pertandingan karena laga melawan Arsenal belum dimainkan.
Menarik kita tunggu, apakah Liverpool akan sukses menjuarai Liga Inggris dan juga terus melaju di Liga Champions. Ataukah Manchester City yang terpaut 22 poin mampu membuat kejutan untuk setidaknya membuat persaingan di liga domsetik lebih kompetitif dalam perburuan gelar.