Pamekasan 15 Juni -- 12 Juli 2021 peserta KKN UM mengunjungi tempat UMKM Kripik Tempe ca' udi yang berada di Desa Teja Tiur, UMKM Kripik Tempe ini merupakan produk unggulan PKK yang berada di Desa Teja Timur. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemilik usaha keripik tempe. Hal ini sejalan dengan salah satu program kerja KKN Pulang Kampung yaitu mengenai Pelatihan Online Shop UMKM dan Desain Grafis. Dalam menyukseskan program kerja tersebut, kami kemudian memberikan pelatihan mengenai pemasaran dengan menggunakan aplikasi online shop seperti shopee, modifikasi logo produk dan kemasan.
Pemasaran sangat penting dilakukan untuk meningkatkan penjualan, diera pandemi ini dilansir dari kominfo.go.id dari hasil survei APJII Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan hasil utama dari survei Pengguna Internet Indonesia 2019-2020. "Saat ini penetrasi pengguna internet Indonesia berjumlah 73,7 persen, naik dari 64,8 persen dari tahun 2018, jika digabungkan dengan angka dari proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) maka populasi  Indonesia tahun 2019 berjumlah 266.911.900 juta, sehingga pengguna internet Indonesia diperkirakan sebanyak 196,7  juta pengguna. Jumlah tersebut naik dari 171 juta di tahun 2019 dengan penetrasi 73,7 persen atau naik sekitar 8,9 persen atau sekitar 25,5 juta pengguna, "Kalau di tahun lalu kita naik 21 juta dan tahun ini naik kita 25,5 juta," ujarnya. Berdasarkan pernyataan di atas pemasaran secara online berpotensi lebih efektif dengan menggunakan aplikasi online shop seperti Shopee.
Selain menggunakan aplikasi online shop pengemasan produk juga berdampak pada pemasaran, tampilan kemasan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli suatu produk.
Pada pelatihan yang dilakukan peserta KKN Pulang Kampung di Desa Teja Timur dapat diterima dengan baik oleh pemilik Usaha Kripik Tempe. Pelatihan pemasaran menggunakan aplikasi Shopee, modifikasi logo dan kemasan, tidak hanya melakukan pelatihan namun juga membantu mendaftarkan akun Shopee.
"dengan adanya pelatihan penjualan menggunakan aplikasi Shopee ini semoga nantinya usaha kripik tempe ini bisa dikenal lebih meluas, dan dengan adanya bantuan pada modifikasi kemasan dan logo pada produk kripik tempe tampilannya jadi keliatan lebih berkualitas. Tuturnya"
Pelatihan tersebut dijalankan dari tanggal 15 Juni 2021 survei lokasi, tanggal 21 Juni melakukan wawancara kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan usaha, tanggal 30 Juni pelatihan menggunakan online shop, tanggal 01 Juli melanjutkan pelatihan online shop, dan pada tanggal 12 Juli 2021 melakukan repacking dan logo stiker. Pelatihan penjualan menggunakan aplikasi Shopee dan modifikasi kemasan dan logo stiker diharapkan dapat membantu pemasaran usaha kripik tempe di Desa Teja Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H