Setiap hari ke Kantor harus melewati sampah yang menggunung di trotoar dekat halte bis di duren tiga. Di lihat dari estetika kota, lokasi pembuangan sampah ini sangat mengganggu pemandangan, bahkan berada di depan sebuah rumah makan oke di daerah duren tiga. Suatu hari sampah-sampah itu lenyap dan juga ada pengumuman segede bagong di pagar PLN-nya "dilarang buang sampah disini". Waw senangnya karena ke kantor tak lagi harus sedia parfum tambahan karena bau sampah yang ajaib itu. Tapi kejadian ini hanya berlangsung satu hari. Keesokan harinya sampah kembali sedikit demi sedikit menggunung persis didepan tulisan "dilarang buang sampah". Ehm jadi bingung, apa mungkin warga duren tiga gak bisa bahasa Indonesia dan bisanya bahasa asing ya? Karena tertulis sangat jelas disana "Dilarang buang sampah disini". Atau mungkin di Jakarta warga tak lagi tau dimana harus buang sampah yang benar? Atau memang lebih banyak sampah yang dibuang? Ehm pernah satu kali lewat, tumpukan sampah itu berupa sofa-sofa segede-gedenya...Pertanyaannya, kapan mereka buang sampah-sampah itu? Apakah tulisan dilarang buang sampah itu gak berarti apa-apa bagi yang buang sampah? Memang sih sepertinya ada petugas kebersihan kota yang mengangkut sampah-sampah itu ke tempat yang sebenarnya, lalu apa arti tulisan yang dipajang di pagar PLN itu ya?
