Acara kolaborasi di masa pandemic virtual yaitu Jogjakarta Communication Conference 3rd (JCC) merupakan acara yang bekerja sama  antara APIK, ASPIKOM, Univesitas Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diselenggarakan pada 18 Maret 2021. Salah satu acaranya yaitu konferensi virtual.
Pada konferensi virtual yang diadakan mengundang beberapa narasumber yang unggul pada bidangnya, ada 5 pembicara yaitu Prof. Xi Zhuang, Ph.D. dari Nanjing Normal University, China kemudian Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni dari Universitas Gajah Mada, Indonesia lalu Dr. GM Naidoo dari University of Zululand, South Africa, Taufiqur Rahman, Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia serta Chi Wang, Ph.D. dari Matej Bei University in Banska Bystrica, Slovakia.
Prof. Xi Zhuang, Ph.D. menyampaikan beberapa bahasan mengenai perkembangan media sosial di China pada tahun 2004 untuk transisi dari platform tradisional ke digital saat ini yang menggunakan mikroprosesor. Dan salah satu app yang mampu berkembang pesat saat itu WeChat dan dengan adanya media baru tersebut akan memberikan dampak baik bagi penduduk China namun orang lanjut usia sulit beradaptasi ke situasi yang modern karena mereka tidak memiliki smartphone dan kurangnya wawasan dalam pengoprasian faktor tersebut. Dengan adanya aplikasi WeChat ini para penduduk remaja mulai terjun kedalam masa modern dalam kesehariannya namun orang lanjut usia kesulitan dalam mengikuti perkembangan tersebut karena kabanyakan diantaranya gaptek atau  gagap teknologi.Â
Dalam konferensi yang berdurasi 3 jam, terdapat lima topik yangbeda dengan 3 point utama yaitu teknologi informasi dan adaptasi. Seperti dalam materi Prof. Xi Zhuang, Ph.D tentang term infodemic, menggambarkan bagaimana China beradptasi dengan pandemi dengan infromasi dan komunikasi melalui aplikasi WeChat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H