Tuturan adat Takanab ternyata merupakan salah satu wujud komunikasi ritual dalam masyarakat Dawan di Timor, Nusa Tenggara Timur. Jenis tuturan tradisional ini unik karena di dalamnya unsur-unsur bahasa disajikan secara berpasangan (paralel), baik antara satu kata dengan kata lainnya dalam satu baris atau antara satu baris dengan baris lainnya dalam satu bait. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode menyimak (linguistik) dan percakapan etnografi (etnografi komunikasi). Kedua metode tersebut diterapkan melalui teknik mencatat dan mencatat. Metode analisis data penelitian ini adalah metode ekuivalen ekstralingual. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kontekstual. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil bahwa makna budaya yang sejajar dalam tuturan adat Takanab adalah pertunjukan komunikasi ritual di lingkungan masyarakat Dawan yang mengandung makna timbal balik budaya, makna sosio-historis budaya, makna budaya apresiasi kehidupan beragama. , dan makna budaya rekonsiliasi. Makna budaya yang paling paralel dengan tuturan adat Takanab adalah makna gotong royong dan makna budaya dalam menjalani kehidupan beragama (religiusitas). Tutur adat biasanya dilakukan untuk menerima tamu di desa-desa yang ada di TTU, acara adat (penyembelihan) dan juga biasanya dipakai pada saat peminangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H