Hai burung kertasku apa kabarmu?ai burung kertas, apa kabarmu ?
Bertumpuk - tumpuk tampakmu, seperti puing angin yang berarak
hai burung - burung kertas ku,
tak lelah kah kau bertumpuk dalam bejana perak kandangmu itu?
aku saja lelah menatapnya..
aku hilang asa , burung kertasku..
maaf ,
jumlahmu tak terbilang , karena ulah ku..
tak seharusnya, aku melipat - lipat raga putihmu ,
dan menciptakanmu hingga tak terbilang..
maafkan aku burung kertasku,
aku tak cukup daya
tuk jadikanmu melayang di angkasa biru, mengepak di semesta pekat..
maaf burung kertasku,
kau simbol merah jambu
yang menghimpit aliran darah bertabur kepingan rasa,
rasa ku yang selalu menyelinap bersama udara..
rasa ku padanya, si pembuat burung kertas
#sekepingcinta dalam puzzle cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H