Repost tulisan dari blog sebelah, postingan bulan mei 2011 ******** Sabtu lalu, sepulang dari seminar UNIMIG, saya pulangnya diongkosin. Lumayan banyak juga, RM.50. Tapi bukan untuk saya doank yah, buat yang lain juga. Akhire, karena pergi dengan Mbak Samini dan Mbak karyatun, saya tawarkan mereka pergi ke KLCC. Soale mereka belum pernah ke sana. Tentunya, bersama dengan Dudung, Rony serta Ifen. Tapi Dudung akhirnya pergi ke tempat lain. Selesai acara, kami langsung meluncur menaiki kereta api menuju KLCC. Sebelum kami shalat ashar, singgah membeli makanan dan minuman. Baru kami menuju ke masjid dan setelahnya duduk-duduk di taman KLCC. Pas duduk itu, di sebelah kami ada lelaki bangla (Bangladesh)yang kelihatannya lagi bingung n kelihatan sutris. Saya sih cuek makan aja (sambil nyuruh si Rony nawarin tuh lelaki bangla untuk makan juga) sambil ngobrol sama Mbak Karyatun dan Mbak Samini. Tapi ndilalah kok lihat si Ifen cekikikan. Aneh... "Ngetawain apa, Fen?" "Itu lho, Mbak. Mas Rony bilang ke orang Bangla kita itu istrinya Mas Rony." Buahahaha... saya langsung ngakak gegulingan *eh nggak guling2 ndink* Mbak Karyatun dan Mbak Samini juga ketawa-ketawa aja. Kita akhire ngegossip pake bahasa jawa, tuh lelaki bangla kan nggak mudeng. Lah si Rony, ngeladenin aja tuh lelaki ngomong. Saya tambah ngekek ngelihat mereka ngobrol... "Eh, kamu nggak usah kerja donk kalau githu?" tanya lelaki bangla ke si Rony dengan logat melayu bangla yang acak kadut "Mana ada, mereka semua ini nganggur. Saya kerja sendirian, Bang." Jawab si Rony serius. Saya tambah cengar cengir sama temen-temen. "Eh, itu tak ada orang kacau ka, punya empat orang istri? Kalau kat bangla, orang pasti kacau punya." Tanya si lelaki bangla lagi. "Tak ada orang kacau kami, Bang." Halah, tambah bikin ngakak gegulingan aja tuh anak "Nikah empat itu sunnah, Bang." Kata si Rony lagi. Bikin kami sakit perut... Akhirnya, kami meninggalkan lelaki bangla yang masih terlihat labil dengan entah apa masalahnya. Sewaktu udah menjauh, saya nanya ke si Rony "Ron, ngapain sih kamu bilang kita semua istri kamu?" "Lah soale ngelihat tuh orang kayak lagi setres. Kerjain aja sekalian. Terus, ngelihat kalian juga aneh tuh lelaki, makanya aku bilang istri aja. Biar gak digangguin." Buahahaha... saya tambah ngakak denger jawabannya. Kalau dilihat-lihat tuh lelaki emang kelihatan sutris sih, bilangnya kerja IT, tapi dari tampangnya gak kelihatan. Katanya juga setres di rumah nggak ada kerjaan. Hadeuh... [caption id="attachment_149836" align="aligncenter" width="476" caption="Penampakan mereka"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H