Menjadi pemenang  belum tentu selalu menang
adakalanya pernah kalah.. tapi kekalahan itu akan dijadikan motivasi dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga akan mencapai kemenangan.
Jika dalam diri kita sudah tertanam karakter pemenang maka kekalahan itu dianggapnya sebagai pembelajaran hidup untuk bisa membuktikan bahwa kedepannya akan bisa menang.
Berbeda dengan karakter pecundang..naka kekalahan itu semakin membuat dirinya terpuruk dan tidak mau bangkit lagi.
karakter pemenang akan ada di diri kita, jika kita menrapkan dalam semua lini kehidupan dan ini akan kuat mengakar dalam diri.
Sehingga segala hal yang melemahkan, pasti akan dilawan dan tidak mau terpengaruh hal yang membuat diri kita lemas dan malas.
Karakter pemenang melakukan kesuksesan melewati sebuah proses buka instan.
karena proses membuat diri kita matang dan bijak.
Hidup ini seperti gelanggang pertandingan. Kalau kita ingin menjadi pemenang dalam pertandingan tersebut, maka ada tiga hal yang harus kita taklukkan.
JARAK.
Secepat apapun seorang pelari berlari, tetapi jika tidak menyelesaikan jarak yang sudah ditentukan, maka ia tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Dalam kehidupan kita, berarti kita harus konsisten berjuang sampai garis finish.
WAKTU.
Apabila jarak yang ditentukan dapat diselesaikan, tetapi dengan waktu yang lebih lambat dari pelari yang lain, ia juga tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang.
Demikian juga dengan kehidupan kita. Kita harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, dengan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia.
SIKAP DIRI.
Selain jarak dan waktu, seorang pelari yang ingin menang harus mampu menaklukkan diri sendiri, khususnya sikap cepat puas diri dan tidak mau untuk menanggung kesulitan dalam dirinya. Tidak ada kemajuan tanpa kesulitan.
Jadikan diri kita pememang bukan pecundang.