Mohon tunggu...
Anaz Almansour
Anaz Almansour Mohon Tunggu... Konsultan - Motivator Super POWER
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pakar Kepribadian | Penulis Buku Zero Emotion | Motivator Super POWER | Founder Rezeki Healing | National Certified Trainer (BNSP)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sedekah di Waktu Sempit, Berani Tidak?

4 Desember 2020   14:40 Diperbarui: 4 Desember 2020   14:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UJIAN KADAR KEIMANAN, DISAAT SEMPIT MASIH MAU TIDAK SEDEKAH.

Apakah saat ini anda lagi sedang bermasalah?
Jika jawabannya Tidak , maka bersyukurlah diberikan kemudahan.
Jika jawabannya IYA , sedang ada masalah tetap bersyukur juga.

Bagaimana kita keluar dari masalah apapun saat ini?
Jawabannya sedekah.
gunakan sedekah dengan otak kanan jangan otak kiri.
otak kanan itu berani berimajinasi dan berani berkorban
sedang otak kiri maunya semua dihitung, berhitung alias pelit.

sawya analogikan begini.
jika anda pergi ke restoran maka anda telah gunakan otak kanan
karena anda tidak berhitung sama sekali, apalagi kalau perginya dengan kekasih atau mertua pasti gengsi dong.
bahkan bisa habis jutaan sekali ke restoran mahal.

Nahh kalau ke masjid pasi rata rata gunakan otak kiri, kenapa?
karena begitu mau sedekah di masjid 100 ribu atau 500 ribu...
takuttttt...malah dimasukin lagi akhirnya seribu rupiah yang
karena apa? anda menggunakan otak kiri.

Sekarang kita rubah waktu ke restoran pakai otak kiri.
dan waktu kemasjid gunakan otak kanan... setuju ya..

Sewaktu anda ingin menyelesaikan masalah..maka...
datang ke masjid lalu ambil uang yang terbanyak..berani???
disini diuji keimanan anda...jika berani melakukan dengan jumlah besar artinya anda sudah lulus ujian keimanan, yakin dengan kuasa Allah.
jika belum berani artinya masih dipertanyakan keberanian atas ujian keimanan dengan harta.

Ujian yang paling utama adalah disaat anda kondisi tidak ada atau sempit dan berani melakukan sedekah yang paling besar...
jika anda sudah mampu melakukannya luluslah diri anda.
dan masalah semua akan terselesaikan dengan sedekah
yakin lah itu.....lakukan sekarang.

Firman Allah
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.." (QS. Ali Imran: 134)

Dalam keadaan susah dan lapang, sehat dan sakit serta dalam setiap kondisi tetap berusaha untuk BERSEDEKAH.
Ibnu Jauzi rahimahullah dalam Zaad Al-Masiir (1: 460), Ibnu 'Abbas berkata bahwa mereka berinfak baik dalam keadaan susah maupun lapang. Sedangkan maksud ayat adalah mereka tetap bersedekah dan tidak lupa untuk bersedekah saat dalam keadaan lapang. Ketika susah pun, mereka tetap bersedekah. Artinya, lepas dari mereka sifat pelit.

Kata Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah, "Saat sulit tetap sedekah, saat lapang juga bersedekah. Jika berada dalam keadaan lapang, ia perbanyak sedekahnya. Jika dalam keadaan sulit, ia tetap berbuat baik walau sedikit."
(Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hlm. 148)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun