Kudus, Kompasiana – Salah satu tempat wisata di kabupaten Kudus yang cocok untuk semua kategori usia tentunya ada di Museum Kretek. Lokasi tersebut pastinya aman untuk semua pengendara dan dapat dijangkau dengan mudah. Museum Kretek pastinya memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri untuk memikat para pengunjung. Menariknya, Museum Kretek tidak hanya hanya menjadi spot berfoto ala-ala instagramable, namun juga menjadi wisata edukasi. Tidak hanya edukasi untuk anak sekolahan, namun orang dewasa maupun orang tua juga bisa. Hitung-hitung berwisata, bonusnya bisa sambil belajar mengenal sejarah Museum Kretek. Saat masuk ke lokasi, nantinya pengunjung mendapatkan wawasan baru mengenai informasi sejarah dan perkembangan kretek sebagai warisan kearifan budaya lokal.
Museum Kretek buka setiap hari mulai dari jam 08.00–15.00 WIB. Untuk tiket masuk wisatanya, saat weekday Rp. 4.000 dan weekend Rp. 5.000. Biasanya di hari ramainya itu saat weekend dan pengunjungnya juga umum, mulai dari anak-anak, anak sekolah, orang dewasa, orang tua yang sudah berkeluarga. Memang nama wisatanya bernama “Museum Kretek”, namun di dalamnya masih ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, yaitu Museum Kretek yang dimana ada beberapa koleksi rokok, perlengkapan pembuatan rokok, patung-patung, dan sejarah informasi mengenai rokok. Kemudian ada waterboom dan kolam renang untuk anak kecil dan orang dewasa dengan tarif Rp. 15.000. Dan tidak jauh dari arena permainan untuk pengunjung, terdapat rumah adat Kudus.
Sejarah Museum Kretek
Melansir informasi dari Kemendikbud Ristek RI, Museum Kretek dibangun dan diresmikan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 3 Oktober 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, Soepardjo Rustam. Pendirian Museum Kretek ini dibiayai oleh Persatuan Pengusaha Rokok Kudus yang berada di atas lahan seluas 2,5 hektar, berdasarkan informasi dari visit Jawa Tengah. Tujuan didirikannya Museum Kretek ini untuk menunjukkan bahwa kretek berkembang sangat pesat di tanah Jawa khususnya daerah Kudus. Di Museum Kretek ini diperkenalkan sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual hingga modern. Di dalam Museum Kretek juga terdapat interior berupa perlengkapan pembuatan rokok, ragam rokok, dan patung-patung yang tentunya mempunyai arti terhadap yang dikerjakan oleh patung tersebut. Selain itu, ada juga tokoh-tokoh yang berperan dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia. Melansir dari Kompas.com, di Museum Kretek terdapat 1.195 koleksi tentang kretek, yaitu dokumentasi perjalanan Nitisemito yang dijuluki Raja Kretek Kudus, bahan dan alat promosi rokok kretek dari masa ke masa. Beberapa alat produksi rokok diantaranya meliputi alat giling, alat perajang tembakau, dan sebagainya. Fun factnya, di tahun 2022 lokasi Museum Kretek ini pernah dijadikan tempat syuting film “Gadis Kretek” dan rilis film tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H