Mohon tunggu...
Anatsa RahmaFadilah
Anatsa RahmaFadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

shoping

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesetaraan Gender: Pilar Utama Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan

18 November 2024   21:20 Diperbarui: 18 November 2024   21:24 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pembangunan yang inklusif dan adil merupakan visi global yang semakin banyak diadvokasi oleh berbagai negara, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil  Salah satu elemen kunci yang mendasari pencapaian pembangunan ini adalah kesetaraan gender. Kesetaraan gender bukan hanya isu hak asasi manusia, namun juga merupakan elemen kunci dalam mempercepat proses pembangunan ekonomi, sosial dan politik di seluruh dunia. Dengan memberi perempuan dan laki-laki  akses yang sama terhadap peluang dan sumber daya, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Kesetaraan gender mengacu pada kondisi dimana perempuan dan laki-laki mempunyai hak, kesempatan, akses dan kontrol yang sama terhadap sumber daya dan manfaat pembangunan. Hal ini mencakup penghapusan diskriminasi berbasis gender di banyak bidang kehidupan, mulai dari akses terhadap pendidikan, pekerjaan dan layanan kesehatan hingga partisipasi dalam pengambilan keputusan. 

Kesetaraan gender bukan berarti memberikan kondisi yang setara bagi laki-laki dan perempuan, melainkan kesempatan yang sama  untuk berkembang sesuai potensinya, tanpa  hambatan atau batasan berdasarkan stereotip gender. Kesetaraan gender sangat penting dalam konteks pembangunan, karena faktor sosial dan ekonomi yang tidak setara sering kali menjadi hambatan utama bagi kemajuan  berkelanjutan. Misalnya, jika perempuan tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan pekerjaan, separuh penduduk tidak akan mencapai potensi maksimal mereka. Hal ini jelas berdampak negatif terhadap perekonomian dan menghambat pencapaian kemajuan secara keseluruhan. Salah satu argumen terkuat untuk mendorong kesetaraan gender adalah dampak ekonomi. Penelitian menunjukkan bahwa negara-negara yang mendorong kesetaraan gender cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Hal ini terjadi karena memberdayakan perempuan sehingga dapat berpartisipasi dalam pasar kerja baik di sektor formal maupun informal. 

Perempuan yang berpendidikan lebih tinggi dan lebih produktif berkontribusi terhadap  pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi, yang pada gilirannya mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Mencapai kesetaraan gender dalam angkatan kerja global dapat menambah $12 triliun PDB global pada tahun 2025, menurut laporan dari McKinsey Global Institute. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perempuan dalam  pertumbuhan ekonomi. Selain itu, negara-negara yang berhasil mengurangi kesenjangan gender dalam  pendidikan dan kesehatan cenderung memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi karena masyarakatnya mampu mewujudkan potensi mereka sepenuhnya tanpa adanya kendala gender. Namun, untuk mencapai hal ini diperlukan penerapan kebijakan dan program pembangunan yang peka gender. Misalnya,  mengurangi kesenjangan upah gender, meningkatkan akses perempuan terhadap kredit dan pembiayaan, serta meningkatkan peluang perempuan dalam berwirausaha merupakan langkah nyata yang dapat mempercepat proses pemberdayaan ekonomi perempuan. Sektor pendidikan adalah salah satu bidang utama yang perlu kita perjuangkan untuk mencapai kesetaraan gender. Akses yang setara terhadap pendidikan adalah landasan pemberdayaan perempuan dan pembangunan ekonomi  berkelanjutan. Ketika perempuan diberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan seperti laki-laki, mereka mempunyai akses terhadap kesempatan kerja yang lebih baik dan mampu berpartisipasi  lebih aktif dalam kehidupan sosial dan politik. Namun kesenjangan gender dalam pendidikan masih terjadi di banyak negara,  terutama di negara berkembang. Anak perempuan seringkali menghadapi rintangan yang lebih besar ketika menyelesaikan sekolah dasar atau melanjutkan ke pendidikan tinggi. Hambatan tersebut dapat berupa faktor ekonomi, budaya, dan sosial yang membatasi akses  terhadap sekolah dan universitas.

 Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengatasi hambatan-hambatan ini  penting untuk memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan potensi mereka. Berinvestasi dalam pendidikan anak perempuan mempunyai dampak jangka panjang yang besar. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan status sosial dan ekonomi perempuan secara individu, tetapi juga  kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, perempuan yang berpendidikan cenderung memiliki keluarga yang lebih sehat dan anak-anak yang berpendidikan lebih baik. Hal ini menciptakan siklus pembangunan berkelanjutan di mana generasi mendatang juga  menikmati kesempatan yang sama. Kesetaraan gender juga berarti memastikan bahwa perempuan memiliki peran yang setara dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat keluarga, komunitas, dan negara. 

Tanpa partisipasi aktif perempuan dalam politik dan pemerintahan, kebijakan pembangunan seringkali tidak mencerminkan kebutuhan dan keinginan perempuan. Faktanya, keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan perspektif perempuan dapat memperburuk kesenjangan dan ketidakadilan sosial. Meskipun perempuan  mulai berpartisipasi dalam politik di banyak negara, jumlah perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan masih terbatas. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan ruang bagi perempuan dalam politik dan pemerintahan, seperti melalui kuota perempuan di parlemen, reformasi sistem politik, atau pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam pemilu. Peningkatan partisipasi politik perempuan tidak hanya menjamin kesetaraan suara  dalam pengambilan keputusan, namun juga memperkaya perspektif  dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih komprehensif dan inklusif. Kesetaraan gender juga berarti memastikan bahwa perempuan memiliki peran yang setara dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat keluarga, komunitas, dan negara. Tanpa partisipasi aktif perempuan dalam politik dan pemerintahan, kebijakan pembangunan seringkali tidak mencerminkan kebutuhan dan keinginan perempuan. Faktanya, keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan perspektif perempuan dapat memperburuk kesenjangan dan ketidakadilan sosial. Meskipun perempuan  mulai berpartisipasi dalam politik di banyak negara, jumlah perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan masih terbatas. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan ruang bagi perempuan dalam politik dan pemerintahan, seperti melalui kuota perempuan di parlemen, reformasi sistem politik, atau pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam pemilu. Peningkatan partisipasi politik perempuan tidak hanya menjamin kesetaraan suara  dalam pengambilan keputusan, namun juga memperkaya perspektif  dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih komprehensif dan inklusif. Kesetaraan gender merupakan salah satu kunci utama  pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan menciptakan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki di semua bidang kehidupan, termasuk bisnis, pendidikan, politik dan masyarakat, kita dapat membuka seluruh potensi masyarakat kita. Hal ini tidak hanya mengarah pada kemajuan sosial, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Hal ini mengharuskan pemerintah dan sektor swasta serta masyarakat sipil untuk mengambil langkah nyata untuk mengatasi hambatan gender yang ada. Dalam jangka panjang, keberhasilan dalam mencapai kesetaraan gender akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian pembangunan  yang lebih berkelanjutan, inklusif dan adil serta meningkatkan kualitas hidup  seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun