Mohon tunggu...
Humaniora

Pembohong (Akut)

6 Februari 2017   02:22 Diperbarui: 6 Februari 2017   02:26 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang menganggap berbohong adalah sumber petaka. Maka sebaiknya dihindari. Akan tetapi ada beberapa orang yang menganggap berbohong adalah bagian dari sifat yang terserap dan mendarah daging bahkan fatalnya jenis pembohong ini terus-menerus menggunakan akalnya untuk melancarkan kebohongannya tersebut.

Kebohongan sendiri seharusnya dilakukan untuk kebaikan bukan demi keuntungan diri pribadi. Dan orang yang mengambil jalan berbohong demi keuntungan adalah pribadi yang sakit (belum akut). Masih bisa disembuhkan jika ada kemauan.

Ciri-ciri pembohong akut adalah kebohongan yang dilakukan untuk keuntungan diri pribadi, bahagia jika misinya berhasil, dan tidak memperdulikan perasaan orang yang dibohongi, serta dilakukan berulang-ulang.

Untuk jenis pembohong akut, biasanya mereka melakukan upaya apapun agar misinya berhasil. Contohnya adalah berakting. Pembohong jenis ini pandai bersilat lidah dan berwajah muram. Padahal dalam hatinya, dia berambisi untuk dipercaya. Pembohong ini juga sering menyalahkan oranglain atas apa yang dilakukannya. dia tidak ingin disalahkan.

Nah, kalo ketemu jenis pembohong macam ini! Kamu harus berhati-hati. Ekstra!!! Karena jenis ini ga mengenal kata “kapok” dalam kamus mereka.

Cara untuk menghentikan jenis pembohong ini adalah berhenti kasihan karena semakin kamu kasihan, semakin senang dia. Belajar jadi orang kejam sedikit agar dia tahu kamu itu bukan sosok yang mudah disepelekan. Dan jika cara itu tidak berhasil, maka sebaiknya kamu membawanya ke psikiater karena orang seperti ini sebenarnya mengalami gangguan jiwanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun