Mohon tunggu...
Ari
Ari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang otaku yang lebih suka mengutarakan perasaannya ke dalam tulisan-tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sholat Tarawih Pertama

27 Maret 2024   15:59 Diperbarui: 27 Maret 2024   16:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kak, bangun. Masa maghrib-maghrib tidur. Ayo, nanti telat tarawih lho." Ucap ibuku dengan lembut sambil menggoyang-goyangkan tubuhku dengan sedikit kencang, berusaha membangunkanku.

"Hem... iya-iya, aku bangun.." Kataku sambil bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu.

"Aku mau ikut." Rengek adikku yang bisa kudengar dari kamar mandi.

"Adek mau ikut? Yaudah, wudhu dulu ya. Terus nanti pake bajunya." Kata ibuku ketika aku keluar dari kamar mandi.

Aku mengenakan mukenahku tepat ketika adikku selesai wudhu. Dengan sedikit mengantuk, aku menaiki sepeda motor ibuku bagian belakang, sembari menunggu adikku naik.

"Udah siap? Ayo berangkat." Ujar ibuku sebelum motor ibuku mulai melaju dengan kecepatan normal menuju masjid terdekat.

Angin dingin menghembus ke arah wajahku, membuatku sedikit bergidik kedinginan sambil sedikit menguap karena mengantuk. Setelah beberapa saat, motor ibuku perlahan berhenti dan aku segera turun diikuti adikku.

"Waw..." Adikku ternganga melihat masjid tersebut. Yah, itu pertama kalinya adikku melihat masijid. Terlebih masjid itu memang cukup besar dan megah, dan itu cukup membuat adikku kagum.

Adikku dengan cepat langsung berlari masuk ke dalam area pria, membuatku menghembuskan napas kecil dan menggeleng kepala akan sikap adikku yang sangat bersemangat itu.

"Kenapa masih diluar, kak? Ayo masuk, keburu adzan nanti." Ucap ibuku diikuti anggukanku dan mulai berjalan bersama ibuku ke dalam area wanita.

Sudah beberapa menit berlalu sejak tarawih yang ke-7, aku tidak melihat adikku keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun