Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual atau dengan kata lain orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu universitas, institusi ataupun akademi. Definisi mahasiswa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mahasiswa adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi, di dalam struktur pendidikan di Indonesia, mahasiswa memegang status pendidikan tertinggi diantara yang lain. Menurut Sarwono (1989), Mahasiswa adalah setiap orang yang secara terdaftar untuk mengikuti pelajaran disebuah perguruan tinggi dengan batasan umur sekitar 18-30 tahun dan memiliki status dalam masyarakat. Sedangkan menurut Knopfemacher (1979), Mahasiswa adalah seseorang calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang dididik dan diharapkan untuk menjadi calon-calon yang intelektual. Jadi mahasiswa adalah sekelompok orang dalam masyarakat yang memiliki status pendidikan tertinggi dan terikat dalam perguruan tinggi untuk dididik menjadi calon intelektual masa depan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Mahasiswa yang ingin lulus dan mendapatkan gelar sarjana sesuai bidang yang diambil harus melalui proses penyusunan tugas akhir atau skripsi.
Skripsi secara etimologis berasal dari bahasa latin, scripto, yang berarti menulis, karangan tertulis mengenai suatu uraian. Sedangkan definisi lain, Skripsi adalah karangan ilmiah yang memaparkan suatu pokok soal yang cukup penting dalam suatu cabang ilmu sebagai cabang penelitian pustaka dan lapangan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa berdasarkan penugasan akademik dari perguruan tingginya untuk menjadi salah satu syarat kelulusannya sebagai sarjana (The Liang Ge : 1995). Dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa dituntut untuk mandiri, kritis dalam menghadapi persoalan, percaya diri. Serta kuat fisik maupun psikis. Selain itu dituntut juga untuk mengarahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Namun pada kenyataannya penyusunan tugas akhir atau skripsi tidak semudah kelihatannya, banyak mahasiswa yang mengalami bermacam-macam hambatan baik secara internal maupun eksternal. Terkadang hambatan itu sendiri terjadi karena kurangnya komunikasi dengan dosen pembimbing atau ketidakpahaman mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
- Pengajuan judul, kadang hal ini menjadi kendala awal karena mahasiswa harus mengajukan judul disertain alasan, tujuan, dan bentuk penelitian yang akan disetujuin oleh dosen. Seringkali judul yang diajukan sama atau sudah ada penelitian yang mirip dari angkatan sebelumnya.
- Pengajuan proposal penelitian, dimana hal ini wujud sederhana dari penyusunan skripsi secara menyeluruh tetapi memiliki kesulitan yang sama.
- Pengerjaan bab per bab, beberapa dosen memiliki aturan dalam pengerjaan bab dalam skripsi dan bagaimana cara pengumpulan untuk bimbingan. Terkadang saat pengerjaan mendapat kelancaran tetapi terjadi pemahaman yang beda dengan dosen pembimbing membuat mahasiswa menjadi terhambat dalam melanjutkan pengerjaan skripsi.
Selain hambatan yang terjadi dengan dosen, ada juga hambatan yang disebabkan oleh diri sendiri, yaitu :
- Malas dan bosan, keduanya menjadi hambatan paling utama yang dihadapi mahasiswa akhir, penyebabnya bisa terjadi karena mulai berkurangnya jadwal perkuliahan dan memiliki banyak waktu luang untuk dilakukan kegiatan lainnya.
- Kesibukan di luar perkuliahan, hal ini bisa terjadi jika mahasiswa memiliki pekerjaan atau bekerja sambil kuliah, organisasi, wirausaha. Kesibukan tersebut banyak mahasiswa yang tidak memiliki waktu untuk mengerjakan skripsi dan tertunda karena waktunya habis digunakan untuk kegiatan lainnya.
- Masalah pribadi, sebagai manusia yang telah dewasa, mahasiswa seringkali dihadapkan dengan banyaknya persoalan pribadi yang cukup sensitif, diantaranya masalah asmara, hubungan dengan teman, masalah mental atau urusan finansial. Beberapa masalah pribadi tersebut lumayan menyita pikiran sehingga dapat memecahkan konsentrasi dan menghilangkan fokus dalam pengerjaan skripsi.
- Kejadian yang tidak terduga. Saat mengerjakan skripsi, tentu saja banyak mengalami kejadian yang tidak terduga seperti data skripsi hilang, laptop rusak, hasil penelitian yang tidak sesuai, tidak disetujui pembimbing. Terkadang kejadian-kejadian tersebut bisa saja terulang dan menyebabkan penurunan semangat mahasiswa dalam pengerjaan skripsi.
Penjabaran kata malas banyak memiliki arti dalam penyusunan skripsi, banyak poin-poin didalamnya yang membuat seseorang menjadi malas dalam pengerjaan skripsi. Ada beberapa hal yang tidak terduga muncul atau bisa dibilang sebagai tantangan yang akan terjadi jika telah memiliki niat mengerjakan skripsi, seperti lapar dan kantuk. Dua hal manusiawi yang juga merupakan salah satu media yang digunakan setan untuk menggoda manusia agar menunda-nunda pekerjaannya, termasuk pengerjaan skripsi. Maka, untuk menghindari kedua virus ini adalah dengan menyediakan camilan di dekat laptop atau komputer, atau bisa juga dengan secangkir kopi atau cokelat penghilang rasa kantuk. Rasa lelah adalah hal yang tidak dapat dihindari jika memiliki kegiatan yang banyak, padat dan minim istirahat. Jika sudah sampai rumah atau kegiatan telah berakhir, badan akan merasakan lelah dan memilih untuk istirahat daripada mengerjakan skripsi.  Selain itu pusing dan sakit kepala, jika terjadi hal tersebut itu pertanda stress, terlalu banyak memikirkan sesuatu karena dalam pengerjaan skripsi pun perlu menggunakan pikiran secara lebih dalam mengolah kata mengjadi kalimat yang sesuai dengan KBBI, hal tersebut menyebabkan kepala merasakan sakit. Jadi lebih baik menforsir diri sendiri dan menenangkan pikiran dengan cara-cara yang biasa digunakan untuk healing pribadi.
Dalam pengerjaan skripsi pasti banyak sekali hambatan yang akan mengganggu, untuk mengatasinya ada beberapa cara yang dapat dilakukan supaya skripsi atau tugas akhir cepat selesai, antara lain :
1. Menemukan hal yang menarik
Sebelum menentukan judul, ada baiknya bagi mahasiswa mencari topik yang mudah, bahkan sesuatu hal yang digemari bisa menjadi topik skripsi jika berhubungan dengan bidang studi yang di ambil. Karena mengerjakan sesuai yang digemari akan lebih mudah dan menyenangkan, tinggal dihubungkan dengan teori atau kerangka konsep yang selama ini telah dipelajari dalam kelas perkuliahan. Hindari mengambil topik penelitian atas dasar masukan teman, jika ingin tetap memakai saran dari teman, coba telaah lebih dalam untuk topik tersebut agar mudah di mengerti dan nantinya tidak akan menghambat pengerjaan skripsi.
2. Menentukan obyek penelitian yang mudah
Setelah menemukan hal yang menarik untuk dijadikan topik, cobalah tentukan obyek penelitian yang akan diteliti dan mudah diakses. Obyek disini berkaitan dengan narasumber atau data penting untuk penelitian. Hindari mencari obyek penelitian di luar kota, karena akan menyulitkan jika nanti ada data penelitian yang kurang dan akan memakan waktu lebih lama lagi.
3. Tulis terlebih dahulu poin-poin yang menjadi masalah
Jika sudah mendapatkan ide mulailah dengan menulis. Tulislah poin-poin yang menjadikan penelitian menarik. Poin-poin tersebut dapat berupa fenomena atau temuan mengapa penelitian tersebut menarik. Banyak mahasiswa setelah mendapatkan ide hanya disimpan di kepala saja tanpa ditulis. Pada dasarnya menulis poin ini dapat membantu kalian dalam mengerjakan skripsi, karena poin yang menarik dapat mahasiswa jabarkan nantinya menjadi latar belakang apabila judul skripsinya di terima.