1 Januari 2023, Kita sama-sama sibuk untuk mempersiapkan segala hal sebelum keberangkatan. Bedanya, aku hanya pergi ke pulau yang berbeda, tapi nenek pergi ke alam yang berbeda.
Aku sudah tidak se jujur dulu nek. Gadis kecil yang kalau rindu tinggal menanggis agar segera di jemput nenek bahkan di  tengah malam, gadis kecil yang selalu senang kau antar pulang rumah melewati sawah, gadis kecil yang tanpa ragu meminta mandi air hangat di atas meja makanmu, gadis kecil yang selalu menghabiskan gula putih yang kamu simpan.
Aku sudah merubah semuanya nek. Rindu dan segalanya sudah tertutupi gengsi dan berbagai argumen, aku beran-benar menesali semuanya. Apa kata maaf masi berarti sekarang?
Berulang kali ibu dan bapak mengingatkanku untuk sering berada di sampingmu, dengan angkuhnya aku berfikir kau sudah di kelilingi anak-anak yang menyayangimu. Begitu sering ibu dan bapak menyampaikan satu-satunya nama cucu yang selalu kau sebut hanya aku, dengan sombongnya aku hanya pergi sesekali. Nenek yang selalu datang saat tasya sakit walau pun ada mama dan papa yang menjaga, dan tasya yang bahkan tidak sampai sehari menjaga nenek dengan alasan ada banyak orang yang mampu menjagamu.
Bahkan saat hari di mana kamu benar-benar pergi, aku tidak sempat memelukmu.
Terima kasih suadah memberikan masa kecil yang luar biasa indah nek.
Sekarang, biarlah tasya di hukum dengan berjuta penyesalan dan rindu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H