Mohon tunggu...
Anastasya BlessyaPrasetiyo
Anastasya BlessyaPrasetiyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hukum

travelling, beauty things, and love to learn languages

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Bahasa Indonesia di Era Modern

10 April 2024   22:32 Diperbarui: 10 April 2024   22:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1928. Di tengah kongres tersebut, terdapat momen penting yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda, di mana para pemuda Indonesia bersumpah untuk bersatu demi satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia.

Mirisnya, pada generasi saat ini penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar sudah mulai tergeser oleh bahasa asing, bahasa singkatan ataupun bahasa serapan. Biasanya  seringkali kita mendengar atau menemui seseorang yang sedang berbicara dengan ungkapan - ungkapan atau istilah - istilah asing. 

Salah satu contohnya bahasa Jaksel (Jakarta Selatan) mereka seringkali menggunakan bahasa asing, bahasa singkatan maupun bahasa serapan. Contohnya which is,healing, btw, dan lain sebagainya. Fenomena ini bukan muncul tanpa sebab. Sulitnya mencari padanan kata  dalam bahasa indonesia adalah suatu faktor yang membuat terjadinya bahasa Jaksel atau bahasa gaul.

istilah -istilah yang kurang bisa diekspresikan dalam bahasa tertentu menyebabkan beberapa orang mengekspresikan suatu kata atau kalimat menggunakan bahasa asing agar pesan yang dimaksud bisa tersampaikan. Baru - baru ini ramai di media sosial seorang publik figur menyatakan bahwa "Bahasa Indonesia sebenarnya bahasa yang miskin kosakata" hal tersebut menuai banyak pro dan kontra dari masyarakat.

salah satu masyarakat menyetujui pernyataan tersebut. Ia beranggapan bahwa "Bahasa Indonesia baru memiliki 127rb kosakata, sedangkan bahasa Inggris memiliki 1jt lebih. Ini berarti secara proabilitas dengan asumsi distribusi normal, setiap 10 kata bahasa Inggris, hanya ada 1 kata yang ada padanannya pada bahasa Indonesia"

sedangkan yang lainnya menentang pernyataan tersebut. Mereka mengatakan bahwa "penitik berat permasalahan bukan dari jumlah kosakata, tetapi ada 2 yaitu, kosakata yang aktif dalam bahasa Indonesia dan prevalensi penggunaan kosakata yang tidak lumrah dalam sehari-hari. jadi tidak korelatif jika dilihat dari jumlah keseluruhan kosakata". Ada juga yang mengatakan bahwa "kosakata bahasa Indonesia tidak sedikit hanya saja kurangnya mengeksplor bahasa Indonesia dan jarang digunakan dalam percakapan sehari- hari.

sebagai penerus bangsa yang hidup di era modern/globalisasi kita harus melestarikan Bahasa Indonesia. Masih banyak generasi muda yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia hanya dijadikan untuk alat komunikasi saja, padahal bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa dan yang paling utama bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke.

penggunaan bahasa asing atau bahasa gaul tidak dilarang akan tetapi kita harus bijak dalam memakainya agar budaya berbicara dalam bahasa Indonesia tidak punah di generasi muda 

generasi muda boleh berkembang akan tetapi penggunaan bahasa indoensia harus tetap dijaga harus mengutamakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun