Mohon tunggu...
anastasyaall
anastasyaall Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa teknik sipil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Green Building Dari Segi Konservasi Energi dan Air Di Menara Suara Merdeka, Semarang

12 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 12 Desember 2024   07:46 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENERAPAN GREEN BUILDING DIPERKANTORAN MENARA SUARA MERDEKA, SEMARANG

  • Pendahuuan

 Proses pembangunan seringkali kurang memperhatikan kesinambungan dengan alam, dalam hal pemanfaatan iklim, sumberdaya alam, penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap alam. Oleh karena itu, perancangan bangunan secara arsitektur mempunyai andil besar memicu pemanasan global. Pemanasan global seringkali dikaitkan dengan bangunan (F. Heinz., dan Sukiyanto 2007). Proses konstruksi pada tahap pelaksanaan pembangunan sampai pada saat bangunan dimanfaatkan juga dapat berdampak negative pada lingkungan di sekitar bangunan tersebut. untuk itu diperlukan upaya rancangan arsitektur pendekatan green building. Green building adalah bangunan yang sedikit mengkonsumsi sumber daya alam, termasuk energi, air, dan material, serta ssedikit menimbulkan dampak negative bagi lingkungan sekitar (Karyono 2010).

Pada Desember 2013, mulai beroperasi Gedung Menara Suara Merdeka sebagai Gedung jasa dan sewa perkantoran dengan konsep green building pertama di Kota Semarang. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu diketahui latar belakang pemilik membangun green building dan penerapannya di Menara Suara Merdeka. Menara Suara Merdeka berlokasi di Jalan Pandanaran Semarang. Jalan Pandanaran merupakan Central Business Distric yang terletak pada Bagian Wilayah Kota 1 merupakan Kawasan yang mempunyai fungsi sebagai wilayah perkantoran perdagangan, dan jasa. Fungsi Menara Suara Merdeka sebagai Gedung perkantoran yang dihuni oleh berbagai macam tenant kantor penyewa. Kegiatan jam operasional Gedung dimulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB, para karyawan yang bekerja di Gedung perkantoran bekerja selama 5 hari dalam seminggu, semua karyawan bekerja selama 9 jam dalam sehari sehingga menganggap kantor sebagi rumah kedua. Dengan kegiatan 9 jam dalam sehari tersebut, karyawan membutuhkan energi listrik untuk media computer atau laptop serta pencahayaan yang juga membutuhkan energi listrik. Dengan keadaan demikian yang membutuhkan banyak energi listrik, air maka akan lebih tepat jika Gedung perkantoran tersebut menjunjung konsep green building agar tetap mendukung konsep penghematan energi, kenyamanan dan keamanan penggunaan bangunan.

  • Metode penelitian

Mengacu pada jenis penelitian yang akan dilakukan bahwa penelitian ini bermaksud untuk mengetahui penerapan green building yang mungkin belum terpenuhi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Metode penelitian kualitatif rasionalistik dimulai dari pendekatan holistic berupa grand concept, diteliti pada obyek spesifik, dan didudukan kembali hasil penelitian dengan grand concept tersebut (Muhadjir 2000). Cara menganalisa konsep green building berpedoman pada parameter Green Existing Building versi 1.1 dari Green Building Council Indonesia sebagai grand concept. Terdapat 6 parameter Green Building yaitu tepat guna lahan, konservasi energi, konservasi air, sumber dan siklus material, Kesehatan dan kenyamanan ruang, sistem pengelolaan bangunan. Untuk menyelesaikan tugas opini dan kritik kali ini saya hanya berfokus pada konservsi energi dan konservasi air terhadap penerapan parameter green building.

Pada proses pengumpulan data dan Analisa data menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara informan yaitu pemilik Gedung, arsitek, kontraktor, karyawan Gedung, observasi, dan pengukuran lapangan. Dari hasil wawancara dan observasi ini dipadukan dengan parameter greenship existing building versi 1.1 dari green building council Indonesia sehingga didapatkan tema pembahasan penelitian. Lokasi penelitian berada di Jl. Pandanaran No. 30 Semarang, Jawa Tengah.

  • Hasil Pembahasan
    • Konservasi energi
      • Pengondisian udara buatan
      • Pendingin udara atau AC yang digunakan AC VRV (Variable Refrigerant Volume) yang menggunakan kompresor inverter dengan sensor gerak yang memiliki fungsi dapat menyesuaikan kapasitas pendingin dengan memperlambat atau mempercepat kompresor. Keistimewaan dari AC VRV ini bila digunakan di suatu ruangan outdoor AC dapat memiliki maksimal 29 unit indoor AC. Dengan menggunakan teknologi AC VRV ini, dapat menghemat 20-30% energi listrik yang digunakan (Satwiko 2008).
      • Peralatan ME hemat energi
      • Dalam memonitor kinerja AC VRV, terdapat software Intelegent Manager yang terpasang pada computer pengelola. Pada aplikasi tersebut dapat terlihat bagian AC mana saja yang hidup, mati atau rusak. AC secara otomatis dapat dimatikan dengan aplikasi ini. Namun pihak pengelola tidak memiliki wewenang untuk memamtikan AC secara otomatis. Karena kinerja AC sepenuhnya diserahkan kepada tenant penyewa Gedung. BAS (Building Automatic System) yaitu pemrograman computer yang secara otomatis memonitor dan mengontrol pemakaian utulitas. Lampu Gedung menggunakan automatic time switch. Hand dryer hemat energi yang dapat mengeringkan tangan dalam waktu 12 detik dengan penggunaan energi listrik sebesar 510 watt (hand dryer tipe lama membutuhkan waktu 30 detik untuk mengeringkan tangan dan mengkonsumdi 1800 watt)
      • Konsumsi energi listrik
      • Pihak pengelola melakukan edukasi kepada tenant mengenai penghematan listrik. Dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu penerapan KWH double tarif. Yang merupakan pembagian antara perhitungan konsumsi energi listrik saat waktu beban puncak (WBP) dan saat luar waktu beban puncak (LWBP). Rata-rata pemakaian listrik per bulan adalah 297/kwh/m2/tahun. Standar acuan konsumsi energi listrik untuk Gedung perkantoran adalah 250/kwh/m2/tahun (GBCI 2016). Bulan juli 2017 dan desember 2017 pemakaian paling tinggi dikarenakan ada beberapa karyawan yang bekerja lembur menjelang lebaran dan libur akhir tahun. Saat karyawan bekerja lembur, maka gunakan listrik seperlunya saja, yaitu dalam 1 ruangan yang digunakan untuk lembur saja.
      • Kegiatan lembur dikantor mengakibatkan bertambahnya konsumsi energi listrik dalam penggunaan computer, printer, lampu, mesin fotokopi, dan AC. Saat lembur di malam hari, terdapat aktifitas makam dan minum yang menggunakan alat penunjang yaitu dispenser. Alat utilitas tersebut dapat mengurangi penggunaan energi listrik ketika bekerja lembur. Dapat dilakukan juga dengan mengurangi penggunaan lift yang dapat di akses menjadi 1 lift saja. Mengatur suhu ruangan menjadi 25C atau dapat dimatikan saja saat lembur di malam hari. Penggunaan lampu dikurangi dengan menghidupkan di ruangan yang digunakan untuk lembur saja. Penggunaan kamar mandi dapat dibatasi sehingga menghemat penggunaan air dan lampu.
      • Alternative sumber energi listrik berasal dari energi matahari (energi surya). Menara Suara Merdeka memiliki daya listrik sebesar 2.770 kvA yang termasuk ke dalam golongan tafir listrik bisnis besar dengan tegangan menengan (TM). Apabila akan direncanakan solar panel diatap Gedung dengan luas 110,74m2, maka jumlah solar panel yang dapat dipasang sebanyak 59 buah. Dari 59 buah solar panel berkapasitas 300 W, data menghasilkan energi listrik 73 kwh/hari dan 26.635 kwh/tahun.
  • Konservasi air
    • Daur ulang air dan kualitas air
      • Daur ulang air limbah yang diolah menjadi air layak pakai dengan teknologi STP (sewage treadment plant) berbasis biotec system untuk penyiraman tanaman dan taman. Kualitas air rutin dipantau oleh Badan Lingkungan Hidup. Pengolahan air dari STP telah layak untuk digunakan sebagai air minum, namun peruntukan air ilahan ini hanya digunakan untuk penyiraman tanaman. Kualitas air yang tersebuda digedung sangat bersih.
      • Efisiensi air kran dan penghematan air
      • Wastapel otomatis dengan sinar infra merah dengan laju 5,8 liter/menit. Pada closet gedung menggunakan sistem pembilasan dual flush. Dual flushing toilet menggunakan perbandingan 3/6liter, yaitu 3liter air yang keluar untuk tombol yang kecil dan 6liter air yang keluar untuk tombol yang besar. Untuk penggunaan single flush tipe lama, mengeluarkan volume air sebanyak 13,6liter. Dengan penggunaan dual flush toilet, dapat menghemat penggunaan air sebanyak hampir 50%. Menurut SNI 03-7065-2005 tentang sistem plambing, kebutuhan air manusia di kantor adalah 50 liter/hari (BSN 2005). Rata- rata pegawai di kantor melakukan kegiatan ditoilet sebanyak 4 kali. Apabila dalam 4 kali menggunakan dual flush toilet dengan menggunakan tombol kecil, maka hanya membutuhkan air untuk flushing sebanyak 12liter air.
      • Pengurangan penggunaan air sumur dalam (deepwell)
      • Penggunaan air sumur dalam Gedung dilakukan dalam keadaan darurat, yaitu saat air dari PDAM padam. Jika air dari PDAM padam, maka otomatis sumber air akan berpindah pada air sumur dalam. Sumur resapan berada di lantai basement. Salah satu fungsi dari sumur resapan yaitu meningkatkan jumlah air tanah. Dengan menambah jumlah air tanah, maka cadangan air tanah akan bertambah sehingga kualitas tanah menjadi lebih baik dan mempertinggi muka air tanah. Sistem kerja dari sumur resapan adalah air hujan dikumpulkan ke dalam sumur resapan, kemudian terus mengalir kearah bawah tanah. Setelah itu, air hujan menjadi air tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumur deepwell.
  • Kesimpulan
    • Penerapan green building di Menara Suara Merdeka yaitu dari segi konservasi energi dan konservasi air yang menyesuaikan keadaan iklim, AC VRV, pemanfaatan air limbah daur ulang perlengkapan sanitasi hemat air. Namun penerapan green building pada Menara Suara Merdeka belum sepenuhnya terlaksana dengan baik yaitu dengan adanya konsumsi energi listrik yang melebihi standar bangunan green building. rekomendasi dari hasil pembahasan diatas yaitu dari segi konservasi energi yaitu melakukan pemanfaatan solar panel sebagai alternative penghasil energi, dari segi konservasi air dengan melakukan memanfaatkan sistem daur ulang air untuk flushing toilet, dan mungkin  diperlukannya regulasi pembatasan waktu lembur karyawan dari managemen Gedung, supaya dapat meminimalkan penggunaan energi listrik dan air pada saan ada pekerja yang melakukan kegiatan lembur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun