Mohon tunggu...
Anastasia Satriyo
Anastasia Satriyo Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Magister Profesi Psikolog Klinis Anak yang gemar membaca, menonton dan menulis. \r\nMenyukai seni, sastra, bahasa, politik, budaya, pertumbuhkembangan anak dan manusia, serta segala segi kemanusiaan yang terdapat di dalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Toraja di Pagi Hari

18 Januari 2011   13:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:26 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295356765841578993

Kopi Susu di Kedai Kopi Phoenam

Langit berkabut sehabis hujan di malam hari, membuat pagi terasa syahdu dan sendu. Geliat kehidupan masyarakat seakan diperlambat. Namun di sudut-sudut kota, geliat kehidupan tetap terlihat. Geliat kehidupan itu, dimulai dari secangkir kopi Toraja yang tersaji di Kedai Kopi Phoenam.

Ternyata, agak sulit menemukan kedai kopi ini di antara deretan restoran dan hotel di kawasan Wahid Hasyim. Tidak semua orang familiar dengan kedai kopi ini. Antara lain, satpam dan tukang sapu jalanan yang kami tanyai. Sementara tukang angkut sampah dan penjaga warung rokok ternyata lebih mengetahui tentang keberadaan kedai kopi ini. Letak kedai kopi ini memang agak tersembunyi dari jalanan, tanpa plang yang dapat dengan mudah terlihat dari pinggir jalan.

Kedai kopi ini terletak di lantai dasar gedung perkantoran tua yang terkesan angker. Tapi ketika kami memasuki kedai kopi ini, terdengar riuh suara sekumpulan bapak-bapak berpakaian kemeja lengan panjang yang duduk mengelilingi meja kaca bundar. Tampaknya mereka sedang rapat sambil sarapan pagi.

Tak jauh dari pintu masuk, ada seorang laki-laki muda sedang duduk sambil memainkan Samsung Galaxy Tab-nya. Ia terlihat asyik sekali sambil menunggu pesanan datang. Kami memutuskan untuk duduk di seberang meja laki-laki ini yang masih kosong.

Ketika kami duduk, seorang perempuan mengenakan kaos polo shirt dan celana jeans menghampiri kami dengan membawa menu makanan dan minuman. Kami memesan kopi susu dan kopi ginseng. Sebenarnya, ada keinginan untuk memesan roti bakar kaya (srikaya) yang katanya favorit di kedai ini. Namun, perut terasa penuh sehabis sarapan pagi sehingga akhirnya kami memesan minuman saja.

Sambil menunggu pesanan datang, kami bercengkrama sambil melihat ke kanan dan ke kiri mengamati interior dan suasana kedai. Kedai kopi yang sederhana ini, terasa hangat dan membumi. Orang-orang yang berdatangan ke kedai ini tampak terdiri dari berbagai kalangan, yang didominasi oleh bapak-bapak kalangan pekerja kantoran. Rata-rata mereka datang sambil sarapan dan berbincang-bincang, diselingi tawa terbahak-bahak. Kadang membaca koran atau mendengarkan siaran berita dari televisi di kedai.

Ketika pesanan datang, saya tak sabar mencicipi kopi pesanan saya. Saya pernah mendengar tentang kopi Toraja. Tapi baru kali ini saya merasakannya secara langsung. Kopinya terasa strong. Kata ‘kuat’ tak cukup “greng” untuk menggambarkan tekstur rasanya. Kopinya pekat namun tidak berasa asam. Rasa pahitnya hanya ada di mulut. Sebab ketika ditelan masuk ke tenggorokan, rasa pahit itu sudah hilang. Campuran susu di kopi ini, membuat rasanya menjadi lebih manis.

Sedangkan kopi ginsengnya menurut saya lebih terasa kopinya ketimbang ginsengnya. Kopi ini terasa lebih pekat ketimbang kopi susu. Keduanya memiliki keunikan rasa yang berbeda. Sayangnya, kedua kopi ini cepat dingin yang membuat kami sedikit kehilangan selera untuk menghabiskannya.

Mungkin karena membuat kopi ini tidak menggunakan coffee maker, melainkan dengan menuang kopi dari teko alumunium yang satu ke alumunium yang lain menyebabkan panasnya kopi cepat hilang.

Entahlah...

Yang pasti, pengalaman ke kedai kopi ini memberikanwawasan baru dan menciptakan interaksi yang hangat di antara kami.

Siapa kami?

Hmm...kalian pasti sudah pada tahu tentunya... *wink...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun