Ngijo, Semarang (7/8/2022) – Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di Indonesia dan menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa (Globocan WHO, 2020).Â
Deteksi secara dini adalah salah satu upaya pencegahan kanker payudara berkembang ke stadium lebih lanjut dan agar dapat meningkatkan angka kesembuhan.
Salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara yaitu dengan melakukan pemeriksaan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri. Pemeriksaan ini sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan waktu yang lama. Namun rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat menyebabkan hanya segelintir orang saja rutin yang melakukan pemeriksaannya. Â
Padahal, dilakukannya pemeriksaan SADARI sangat penting agar dapat menemukan benjolan atau tanda dan gejala pada payudara sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya. Karna sebagian besar penderita kanker payudara datang pada stadium sudah lanjut, yaitu pada stadium 3 dan 4, padahal tingkat kesembuhan lebih tinggi bila ditemukan masih dalam stadium awal.
Melalui program sosialisasi Praktik Pemeriksaan SADARI yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP dari Kelurahan Ngijo ini, Ibu-Ibu diajak untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan SADARI agar dapat mendeteksi dini kanker payudara.Â
Untuk menambah pemahaman dan mendorong Ibu-Ibu agar selalu rutin memeriksakan dirinya, maka tim KKN UNDIP juga membagikan leaflet agar materi dapat dibaca kembali dan mengikuti cara pemeriksaannya dengan benar. Ibu-Ibu yang mengikuti sosialisasi pun tampak sangat antusias selama pemaparan materi dan ikut serta mempraktikkan langsung saat diberi contoh cara pemeriksaannya.Â
Diharapkan dengan program ini juga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya deteksi dini dan berbahayanya kanker bila sudah memasuki stadium lanjut.
Penulis : Anastasia Priscilla I. Tethool
DPL : Dra. Retno Hestiningsih, M. Kes