Mohon tunggu...
anastasiapaskaline
anastasiapaskaline Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga - Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Era Baru UTBK 2025, Menggali Tanggapan Positif Dari Pelaksanaan Satu Gelombang

31 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 31 Desember 2024   12:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi pers peluncuran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Rabu (11/12/2024) ( Sumber: Screenshot Youtube SNPMB ID)

 Rabu 11 Desember 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Pada konferensi pers ini, dijelaskan bahwa UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) 2025 akan dilaksanakan hanya dalam satu gelombang yang berlangsung selama 10 hari, dimana berbeda dari tahun sebelumnya yang dilaksanakan dalam dua gelombang. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan ujian dan memastikan pemerataan akses bagi seluruh peserta di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) 2025 ini memang menjadi sebuah langkah besar dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dalam keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, menyebutkan bahwa UTBK 2025 akan dilaksanakan hanya dalam satu gelombang selama 10 hari, dengan dua sesi setiap harinya. Ujian ini akan dimulai pada tanggal 23 April dan berakhir pada tanggal 3 Mei 2025. Dengan jadwal yang lebih padat namun terfokus dalam satu periode, diharapkan semua peserta memiliki kesempatan yang setara, dan pihak penyelenggara dapat lebih fokus pada manajemen ujian tanpa terbagi pada dua gelombang yang berbeda. Tentu saja, implementasi sistem baru ini membutuhkan persiapan yang matang. Jika berhasil, langkah ini bisa menjadi pembaharuan yang positif untuk memperbaiki kualitas seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia.

Keputusan untuk mengadakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 dalam satu gelombang selama 10 hari disambut beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk pengguna aplikasi TikTok. Banyak pengguna menyambut baik langkah ini, dengan komentar seperti, "Bagus mending kayak gini sih," yang dapat menunjukkan harapan akan efisiensi dan koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan ujian. Mereka percaya bahwa dengan sistem ini, ujian dapat lebih terkontrol, mengurangi kemungkinan masalah teknis, dan meningkatkan pengalaman peserta. Disisi lain ada juga yang berkomentar seperti, "Ya biar nggak ada kebocoran soal," yang dimana  masalah kebocoran soal sering terjadi pada gelombang kedua UTBK pada tahun sebelumnya. Tanggapan ini mengarah pada keinginan bahwa perubahan sistem ini dapat meminimalisasi kemungkinan kebocoran soal yang kerap terjadi setelah gelombang pertama berakhir, yang tentu saja merugikan peserta ujian yang sudah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan UTBK dibagi menjadi dua gelombang, yang ternyata memiliki sisi kelemahan, salah satunya adalah munculnya kebocoran soal setelah gelombang pertama selesai dilaksanakan. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi peserta yang mengikuti gelombang kedua, karena mereka merasa terganggu dengan adanya kebocoran informasi yang merusak esensi ujian sebagai ajang seleksi yang fair. Oleh karena itu, dengan menggabungkan UTBK menjadi satu gelombang saja, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir, dan ujian dapat berlangsung dengan lebih adil dan terstruktur.

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk efisiensi dan pemerataan akses, tetapi juga untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada pelaksanaan UTBK sebelumnya, seperti kebocoran soal yang merugikan peserta.  Meskipun masih ada tantangan terkait persiapan dan sarana yang dibutuhkan, perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan integritas dan kredibilitas ujian. Dengan tujuan agar semua peserta bisa mengikuti ujian dengan lebih adil dan terkoordinasi, sistem baru ini memiliki potensi untuk menjadi inovasi yang lebih baik bagi pendidikan di Indonesia. Dimana dapat menjadi model seleksi yang lebih modern, transparan, dan setara bagi calon mahasiswa di seluruh Indonesia. Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, saya memahami betul pentingnya kualitas seleksi masuk perguruan tinggi yang adil dan transparan. Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengadakan UTBK 2025 dalam satu gelombang selama 10 hari adalah langkah yang positif, karena dapat mengurangi ketidakadilan yang sering terjadi akibat kebocoran soal pada gelombang kedua sebelumnya. Dengan sistem yang lebih terfokus dan efisien, diharapkan dapat menciptakan proses seleksi yang lebih baik, dengan pemerataan akses bagi seluruh calon mahasiswa di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan visi Universitas Airlangga yang selalu berkomitmen pada pengembangan pendidikan berkualitas dan berintegritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun