Mohon tunggu...
Anastasia Nana Astuti
Anastasia Nana Astuti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Salah satu kutipan paling berkesan adalah "URIP iku URUP"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Relationship Approach" Tingkatkan Sinergitas Stakeholder di SD Negeri Sunggingsari

9 Oktober 2024   18:34 Diperbarui: 9 Oktober 2024   18:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum Merdeka merupakan inovasi terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam implementasinya, bagi sekolah yang menyelenggarakan Kurikulum Merdeka secara mandiri perlu bekerja lebih keras agar sekolahnya tidak ketinggalan dengan Sekolah Penggerak yang mendapat pendampingan dari pemerintah baik dari segi pendanaan maupun penyediaan fasilitator sekolah.

Demikian juga yang terjadi di SD Negeri Sunggingsari, sebuah sekolah yang berada di lereng Gunung Sumbing. Sekolah ini juga menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri. Berdasarkan hasil rapor pendidikan tahun 2023, sekolah ini mengalami kemajuan yang pesat sehingga mendapatkan apresiasi berupa Bos Kinerja kategori Kemajuan Terbaik. Hal ini tidak lepas dari peran serta seluruh stakeholder yang senantiasa berupaya menjaga sinergitas dalam mendukung peningkatan pendidikan di SD Negeri Sunggingsari. 

Salah satu pendekatan yang dapat diambil untuk meningkatkan sinergi ini adalah melalui pendekatan hubungan (relationship approach). Pendekatan hubungan (relationship approach) dalam konteks ini adalah suatu metode yang menitikberatkan pada pembangunan komunikasi yang baik, keterbukaan, dan kepercayaan di antara stakeholder. Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan membuka saluran komunikasi yang transparan di antara semua pihak baik guru, orang tua, maupun pemangku kepentingan lainnya. Diyakini bahwa melalui komunikasi yang baik, akan dapat mengikis perbedaan pemahaman sehingga dapat menemukan solusi kolaboratif. Beberapa hal yang dilakukan Kepala Sekolah adalah membangun komunikasi yang efektif, meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam setiap pengambilan keputusan dan penyusunan program sekolah, membangun kepercayaan dan keterbukaan meskipun dengan cara sederhana, menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi semua warga sekolah, memberikan dukungan profesional melalui optimalisasi Komunitas Belajar "Griya Nawasena", dan mengadakan kegiatan evaluasi dan refleksi.

Meskipun pendekatan ini dirasa memiliki potensi besar dalam upaya mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, namun masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya, di antaranya adalah perbedaan latar belakang stakeholder, kurangnya waktu serta komitmen dari stakeholder. Melalui upaya yang terus dibangun oleh sekolah melalui kepemimpinan kepala sekolah sebagai penggerak perubahan, perlu untuk terus mengupayakan membangun komunikasi yang lebih baik, agar setiap pihak merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi untuk mendukung keberhasilan kurikulum ini. Sinergi yang baik akan menghasilkan pembelajaran yang lebih relevan, inklusif dan adaptif bagi peserta didik sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka. Melalui komitmen yang dibangun bersama, tantangan dan hambatan yang ada akan dapat diatasi demi mencapai pendidikan yang berkualitas.

Berpijak pada tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yakni menghantarkan agar anak sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia sosial), dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, maka selaku Kepala Sekolah, saya senantiasa berupaya untuk menggunakan segala daya dan upaya untuk terus memberikan yang terbaik bagi semua orang yang telah dipercayakan kepada saya, yaitu peserta didik, guru dan semua saja yang berkehendak baik ikut serta memajukan pendidikan di SD Negeri Sunggingsari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun