Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bangun

23 November 2024   17:27 Diperbarui: 23 November 2024   20:20 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti lapar yang selalu datang kembali meski sudah makan 3 kali sehari

Demikian jugalah rindu manusia akan tuhannya

Setia memantik semangat mendorong tindak

Mencari cara agar ganjil menjadi genap

Meski jalannya beraneka ragam

Namun petanya hanya satu

Mulai dari titik ketidakseimbangan akibat melakukan perbandingan

Sampai ke titik keseimbangan buahnya berjerih

Mungkinkah peta berubah seiring jiwa tersadar  

Baca juga: Menghitung Rahmat

Menginsafi ketidakseimbangan dan melepaskan keinginan

Pertandingan berhenti, kenyataan dan harapan pun bersanding

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun