Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Gosok-Gosok", Kiat Hidup Terbaik Tahun 2023

26 Desember 2023   18:55 Diperbarui: 26 Desember 2023   18:59 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Self-Massage (massagemag.com)

Tahun 2023 tinggal beberapa hari lagi. Momen akhir tahun menggugah orang-orang untuk berefleksi. "Gosok-Gosok", menjadi kiat hidup terbaik yang saya rasakan pada tahun 2023 ini.

Berawal dari kesulitan belajar yang dialami oleh salah satu anak saya pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Wali kelasnya sampai meminta saya untuk membawanya ke psikolog, agar dapat menemukan kiat belajar yang tepat baginya.

Dari hasil pemeriksaan psikologi, anak saya disarankan untuk mengikuti satu paket terapi, yang bertujuan untuk mengurangi sensitivitas pada kulitnya. Dengan begitu, ia akan merasa lebih nyaman dan rileks manakala berada di tengah lingkungan sekolah, sehingga otaknya pun dapat berfungsi secara optimal.

Di samping mengikuti paket terapi seminggu dua kali di biro tersebut, psikolognya juga menganjurkan agar orang tua melakukan tiga macam gerakan gosok-gosok untuk anak di rumah setiap hari. Pertama, gosok-gosok biasa, berbentuk usapan naik turun berulang-ulang. Kedua, gerakan tepuk-tepuk; dan ketiga, gerakan memijat. Ketiga gerakan ini dilakukan pada kedua lengan dan kaki, masing-masing 10 kali.

Pada praktiknya, aktivitas gosok-gosok pun berkembang menjadi kebiasaan baru di dalam keluarga. Bukan hanya untuk memberikan terapi rumahan bagi salah satu anak yang mengalami kesulitan belajar saja, namun semua anak-ayahnya-pun diri saya sendiri, turut mengalami gosok-gosok ini setiap hari.

Suami dan anak-anak terlihat menikmati aktivitas gosok-gosok. Saya pribadi merasa jauh lebih rileks dan nyaman usai melakukan gosok-gosok di sekujur kulit.

Baca juga: Kata Nenek

Bahkan pernah pada suatu hari, saya jadi tertawa sendiri, karena merasa berhasil tahu rahasia di balik rambut Einstein yang awut-awutan!

Waktu itu, dahi dan ubun-ubun saya rasanya panas. Leher pun terasa tegang, akibat menyelesaikan pekerjaan di depan laptop dari pagi sampai malam dengan minim jeda. Maka usai bekerja, saya gosok-gosok kulit kepala secara mandiri. Awalnya terasa nyeri seperti rambut yang diikat dengan karet kasar. Namun lambat laun, nyeri pudar dan hilang, berganti dengan rasa rileks, nge-plong, dan sangat nyaman; Meski alhasil rambut saya awut-awutan seperti Einstein. Hehehe...

Saya jadi teringat dengan almarhum ibu. Waktu saya kecil, beliau gemar menggosok-gosokkan tonik berbotol ungu ke rambutnya usai keramas. Hmmm... wangi segarnya seperti masih bisa saya hirup sampai sekarang.

Saya juga tersenyum menyetujui tips sehat dari ayah yang berusia 75 tahun. Kegiatan beliau sekarang setiap bangun tidur pagi adalah menggosok-gosok sendiri seluruh permukaan kulitnya selama 30 menit, mulai dari kulit kepala sampai telapak kaki. Dengan begitu, tubuh beliau terasa segar dan siap memulai hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun