Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

18 November 2023   19:19 Diperbarui: 18 November 2023   20:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi hujan dari bola.com)

Hujan membilas bersih dedaunan pohon di pinggir jalan.

Pun butiran debu aspal turut pergi bersama alirannya.

Aroma tanah basah lembut menyegarkan jiwa.

Baca juga: Rencana

Nikmat cuma-cuma yang dibagi rata oleh semesta.

Hujan mendinginkan saraf otak yang penat.

Pun keringat tubuh luruh diguyurinya.

Syukur yang singgah sungguhlah berkah.

Nikmat cuma-cuma yang hadir kapan dan di mana saja.

Baca juga: Panas!

Air yang kemarin langka kini tercurah tanpa biaya.

Adakah hujan pun menjelma pemimpin bangsa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun