Masih hangat kurasakan tubuhku di dalam pelukanmu
Pelukmu kuat dan tulus, melepaskan ketegangan ototku nan kaku
Rileks, nyaman, dan dipenuhi cinta sebagaimana aku ada
Melelehlah duka atas cacatku, yang tanpa sadar pernah kau cela
Walau kau tak berada di dekatku
Namun cahaya hidupmu mengiringi langkahku
Lihatlah aku, Ibu!
Aku berhasil mengikuti jejak teladanmu
Aku tahu, kau sedang tersenyum, Ibu
Senyumanmu, yang selalu di dalam diam
Percaya bahwa aku bisa mengarungi setiap kejadian
Karena itu sudah kau pinta kepada Sang Pencipta Kehidupan
Terima kasih, Ibu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H