Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan eMKa

12 Juli 2023   07:32 Diperbarui: 12 Juli 2023   07:32 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(maplelam.blogspot.com-pinterest)

eMKa adalah salah satu pelajar di Sekolah Compassiona. Ia senang belajar di sana karena selalu ada sesuatu yang baru dan memancing rasa ingin tahunya.

Seperti malam ini. Sekolah Compassiona secara kejutan mengadakan lomba menulis artikel tentang peran MK (Mahkamah Konstitusi). Eh, kok ejaannya sama ya dengan namaku! Dalam hati, ia terkekeh geli.

Sebenarnya Sekolah Compassiona sudah sering mengadakan lomba menulis artikel. Namun biasanya, lomba diadakan dalam kurun waktu beberapa minggu. Atau pernah juga yang diadakan dalam kurun waktu 1 hari. Sementara lomba menulis artikel yang sekarang langsung diadakan pada malam ini juga selama dua jam! Maka eMKa pun bergegas membuat pointers, untuk menguraikan isi tulisan yang perlu ia garap. Beginilah pointers yang dibuat eMKa:

  • Bagaimana caranya memaknai (1): peradaban konstitusi (2)
  • Catatan peran MK (3); Harapan peran MK (4)
  • Untuk alat sosialisasi & edukasi masyarakat (5)
  • Label Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (6)
  • 750 -- 1500 kata (7)
  • Perspektif otentikku (8)

Hmmm... begitu ya 8 unsur yang perlu dimuat dalam tulisan... okeii... kerangka tulisan akan kususun begini:

1.         Catatan peran Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI)

2.         Makna spontan / rasaku terhadap catatan itu

3.         Makna peradaban konstitusi / hikmah pembelajaran yang bisa kutarik

4.         Harapanku atas peran MKRI

5.         (Artikel bersifat sederhana & menarik)

Waaah... banyak juga nih! Selesai ngga ya, dalam waktu dua jam?! Ssst... berhentilah komentar! Mulailah lakukan sekarang juga! Lagi-lagi, eMKa terkekeh-kekeh geli sendiri di dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun