kepentingan itu membelenggu!
Pagi tadi sungguh lucu! Sepanjang mengemudi diiringi oleh nafsu! Terlambat bangun membuat saya terburu-buru. Tapi kok justru ada saja yang menghambat laju! Emosi pun terpicu! Untung sabar membujuk rayu. Marah layu tak sampai jadi laku. Sadar memberi tahu: Betapa sangMalam ini, dua kepentingan bertamu. Seorang remaja datang mengadu. Ia merasa kesal dengan seorang ibu. Karena semena-mena membentaknya dengan pandang bulu. Dirinya jadi tak berharga seperti debu. Hatinya berseru: Ibu, sampaikan saja maksudmu, tak usah menusuk hati bertalu-talu! Sahabatnya lalu maju. Menawarkan bantuan bermain peran sebagai sosok ibu. Ia mengaku. Lahir batinnya teramat lesu. Karena suara remaja terus keras menderu. Bayi ora bisa turu. Ibu berharap: Remaja kumpul-kumpul sesuai tempat dan waktu. Â Â Â Â
Aku terharu. Dua kepentingan bertemu. Bukan untuk bertanding adu. Melainkan untuk belajar memahami terlebih dahulu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H