Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kepentingan

16 Mei 2023   23:23 Diperbarui: 16 Mei 2023   23:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi sungguh lucu! Sepanjang mengemudi diiringi oleh nafsu! Terlambat bangun membuat saya terburu-buru. Tapi kok justru ada saja yang menghambat laju! Emosi pun terpicu! Untung sabar membujuk rayu. Marah layu tak sampai jadi laku. Sadar memberi tahu: Betapa sang kepentingan itu membelenggu!

Malam ini, dua kepentingan bertamu. Seorang remaja datang mengadu. Ia merasa kesal dengan seorang ibu. Karena semena-mena membentaknya dengan pandang bulu. Dirinya jadi tak berharga seperti debu. Hatinya berseru: Ibu, sampaikan saja maksudmu, tak usah menusuk hati bertalu-talu! Sahabatnya lalu maju. Menawarkan bantuan bermain peran sebagai sosok ibu. Ia mengaku. Lahir batinnya teramat lesu. Karena suara remaja terus keras menderu. Bayi ora bisa turu. Ibu berharap: Remaja kumpul-kumpul sesuai tempat dan waktu.        

Aku terharu. Dua kepentingan bertemu. Bukan untuk bertanding adu. Melainkan untuk belajar memahami terlebih dahulu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Peraduan Malam

Baca juga: Idulfitri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun