Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Menemukan Konten Kreatif?

1 Mei 2023   19:19 Diperbarui: 1 Mei 2023   19:25 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva Design: Vunira; Adaptasi: Levianti

Prolog

Apakah Anda pernah merasa sangat ingin menulis, namun bingung menentukan tema tulisan? Apa yang Anda lakukan kemudian? Menuliskan ide apapun yang muncul tanpa menyelesaikannya sampai tuntas? Bagaimana bila kita bermain Jendela Johari sejenak, untuk menguak jawaban sejati yang tersembunyi di dalam benak?

Apa itu Jendela Johari?

Jendela Johari adalah sebuah teknik yang dapat digunakan untuk membuat seseorang lebih memahami dirinya, terutama dalam hubungannya dengan orang lain (https://id.wikipedia.org/wiki/Jendela_Johari). Teknik ini berupa kuadran, yaitu sebuah bidang datar yang dibagi menjadi 4 area oleh suatu sumbu silang (https://kbbi.web.id/kuadran), sehingga bentuknya seperti sebuah jendela. Nama jendela berupa akronim (https://kbbi.web.id/akronim) dari nama penemunya, yaitu Joseph Luft dan Harry Ingham (Anonim, 2014, dalam Lunanta, 2020). Adapun keempat area kaca jendela tersebut adalah:

Canva Design: Rizelle Anne Galvez; Adaptasi Levianti
Canva Design: Rizelle Anne Galvez; Adaptasi Levianti
  • jendela terbuka (informasi tentang diri diketahui oleh saya dan orang lain),
  • jendela buta (informasi tentang diri saya hanya diketahui oleh orang lain, sementara saya sendiri tidak menyadarinya),
  • jendela tersembunyi (informasi diri yang rahasia), serta
  • jendela tak dikenal (informasi diri yang saat ini belum terkuak, sehingga tidak diketahui baik oleh saya maupun orang lain).

Bagaimana menemukan tema tulisan dengan menggunakan Jendela Johari?

Pertama, kita akan mulai dari kaca jendela ketiga (jendela tersembunyi), dengan cara bertanya: "Apa yang saya-penulis ketahui dan tidak diketahui orang lain-pembaca?" Anda dapat menuangkan jawaban apa saja yang ada di dalam benak secara leluasa, tanpa takut penilaian dari orang lain. Misalnya, saya sesungguhnya tidak tahu apa yang mau saya tulis, meski saya sedang ingin menulis.

Kedua, kita coba intip kaca jendela kedua (jendela buta), dengan cara bertanya: "Apa yang sekiranya pembaca ketahui, namun luput saya sadari selama ini?" Misalnya, ada kritik pedas yang selama ini belum sungguh-sungguh saya cerna; yaitu pada kenyataannya, saya ini seperti tong kosong yang nyaring bunyinya, manakala banyak bicara tentang ide-ide tanpa didasari realita.

Canva Design: Rizelle Anne Galvez; Adaptasi Levianti
Canva Design: Rizelle Anne Galvez; Adaptasi Levianti

Bagaimana? Apakah dua jendela barusan cukup dapat menciptakan sirkulasi udara, sehingga ruang batin Anda terasa lebih segar? Bilamana ya, mari kita lanjutkan permainan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun